https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Ditunggu, Masukan untuk RAD-KSB Bangka

Ditunggu, Masukan untuk RAD-KSB Bangka

Ilustrasi RAD-KSB. Foto: fornews.co

"Kabupaten Bangka sudah dua tahun berturut mendapatkan DBH Sawit."

DINAS Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Kabupaten Bangka tahun 2024. Kegiatan ini dibuka Penjabat Bupati Bangka, Muhammad Haris MH.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah, menjelaskan, kegiatan FGD ini dilaksanakan untuk menyusunan RAD-KSB Bangka yang merupakan instruksi pemerintah pusat.

"Setiap daerah penghasil sawit wajib merencanakan program sawit berkelanjutan minimal 5 tahun ke depan," katanya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (19/10).

Menurutnya, rencana aksi nasional sudah dibuat oleh pemerintah pusat. Karena itulah di tingkat kabupaten juga harus dibuat dan disinkronkan dengan kebijakan di tingkat pusat.

"Diharapkan dokumen RAD-KSB selesai disusun tahun ini sehingga 2025 sudah menjadi pedoman atau patokan dalam pengembangan sektor kelapa sawit." jelasnya.

Dia meminta semua pemangku kepentingan seperti akademisi, perusahaan perkebunan, asosiasi pengusaha, perbankan, dan kelompok petani sawit. memberi masukan kepada tim penyusun RAD-KSB.

"Penyusunan RAD-KSB tidak bisa hanya mengikuti sudut pandang pemerintah saja. Sangat penting menampung masukan dari seluruh stakeholder eksternal yang berkaitan langsung dengan sektor kelapa sawit. Sehingga rancangan aksi yangg dibuat bisa lebih maksimal," paparnya.

Muhammad Haris juga berharap RAD-KSB itu nantinya bisa meningkatkan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Bangka.

"Karena itu diperlukan masukan, saran, pendapat, baik dari eksternal maupun internal pemda, dalam menyusun rencana aksi hingga 2029 nanti. Kita ingin dengan adanya FGD ini maka dokumen RAD-KSB di Kabupaten Bangka bisa lebih sempurna," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa penyusunan RAD-KSB adalah salah satu implementasi dana bagi hasil (DBH) Sawit tahun 2024. Diketahui pada tahun ini, Pemkab Bangka mendapatkan DBH Sawit dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 20 miliar.

"Kabupaten Bangka sudah dua tahun berturut mendapatkan DBH Sawit. Alokasi untuk Bangka adalah yang terbesar di Provinsi Babel, karena luasan kebun kelapa sawit di Kabupaten Bangka saat ini terluas di Babel," sebutnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS