https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Lakukan Tanam Perdana, Bupati Ungkap Penyebab Lambannya PSR di Batang Hari

Lakukan Tanam Perdana, Bupati Ungkap Penyebab Lambannya PSR di Batang Hari

Bupati Batang Hari melakukan penanaman perdana sawit program PSR. foto: Diskominfo Batang Hari

"Banyak yang sudah mendapatkan dan merasakan dampak positif bantuan BPDPKS."

BUPATI Batang Hari, Provinsi Jambi, Mhd Fadhil Arief melakukan penanaman perdana sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2024 di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Mersam, Batang Hari.

Program PSR yang diikuti oleh KUD Sumber Rezeki Desa Bukit Harapan itu didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Batang Hari, Mara Mulya Pane menyampaikan, perkembangan realisasi PSR di Kabupaten Batang Hari hingga tahun 2024 seluas 2.320,87 Ha.

"Dengan serapan dana sebesar Rp 86.620.581.500 yang telah direalisasikan BPDPKS," ungkapnya dalam keterangan resmi Diskominfo Batang Hari dikutip Kamis (24/10).

Dia menambahkan bahwa kebermanfaatan program BPDPKS tidak hanya di peremajaan kebun saja, tapi juga pemberian beasiswa kepada anak petani atau pekebun sawit.

"Dan demi meningkatkan mobilitas hasil kebun, melalui BPDPKS telah dibangun jalan produksi yang representatif di beberapa titik di Kabupaten Batang Hari," sebutnya.

"Banyak yang sudah mendapatkan dan merasakan dampak positif bantuan BPDPKS," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Fadhil mengatakan bahwa di Kabupaten Batang Hari terdapat 19.603 Ha lahan perkebunan kelapa sawit yang seharusnya dilakukan peremajaan.

"Karena sudah tidak lagi ekonomis. Namun peremajaan.yang baru terealisasi hingga sekarang baru seluas 2.320,8723 Ha," bebernya.

"Setelah dievaluasi, sebagian permasalahan PSR adalah adanya kekhawatiran petani tidak punya penghasilan pada masa lahan perkebunannya dalam proses peremajaan hingga menghasilkan," sambungnya.

Dia berharap para pemangku kepentingan bersama-sama mencari solusi agar petani atau pekebun mendapatkan penghasilan pengganti pada masa itu.

"Pihak Dinas Perkebunan bisa kerja sama dengan Dinas Pertanian menciptakan lahan pertanian di lahan yang sama atau tumpang sari. Ini dapat bernilai produktif sebagai penghasilan pengganti," tukasnya.

Menurut Bupati, hasil perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu acuan/tolak ukur terhadap perekonomian di wilayah Batang Hari. Dengan hasil perkebunan kelapa sawit yang baik, dapat dipastikan tingkat perekonomian secara luas masyarakat dalam keadaan baik pula.

"Semua program dan kebijakan demi mensejahterakan masyarakat telah diupayakan maksimal meskipun efektif waktu yang tidak banyak. Dukungan masyarakat dan inovatifnya pemerintah kabupaten serta stakeholder telah merubah wajah Batang Hari ke arah yang lebih baik," tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS