Banyak petani meninggalkan budidaya tanaman pangan dan memilih sektor lain.
PEMKAB Berau, Provinsi Kalimantan Timur, diminta mengevaluasi sektor pertanian. Pasalnya, hingga saat ini Kabupaten Berau masih bergantung kepada kebutuhan pangan yang diimpor dari luar daerah.
Menurut anggota DPRD Berau, Frans Lewi, kondisi itu sangat disayangkannya, karena kabupaten dengan julukan Bumi Batiwakkal ini memiliki sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Dia mengatakan selama ini produk hasil pertanian seperti beras, sayur dan buah-buahan masih banyak didatangkan dari luar daerah termasuk dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Ketergantungan ini harus ditekan, caranya yaitu dengan meningkatkan sektor pertanian kita. Makanya perlu evaluasi, apa saja kendala selama ini dan harus segera dituntaskan,” katanya dalam pernyataan resmi dikutip Jumat (25/10).
Diungkapkannya, selama ini para petani kerap mengeluhkan masalah pupuk, alsintan, irigasi, dan fasiltas pendukung lainnya.
Bahkan akibat kurangnya perhatian dan bantuan pemerintah menyebabkan banyak petani meninggalkan budidaya tanaman pangan dan memilih sektor lain terutama pertambangan dan perkebunan sawit.
“Kalau masyarakat tidak dibantu, jelas mereka akan alih fungsikan lahannya. Ini tentu harus jadi perhatian serius, OPD terkait harus cepat tanggap dalam menyikapi masalah ini,” tegasnya.
Menurutnya, lahan persawahan di Berau cukup luas dan kualitas padi yang dihasilkan tidak kalah dibanding beras dari luar daerah. Sayangnya, menurutnya, potensi ini dibiarkan begitu saja dan lahan pertanian seperti sawah banyak beralih fungsi menjadi perkebunan sawit atau konsesi pertambangan batu bara.
“Nah ini yang perlu diperhatikan. Instansi terkait harus segera turun tangan menanggapi ini karena sektor pertanian ini juga merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat,” tandasnya.
Anggota DPRD Berau lainnya, Peri Kombong, meminta Pemkab Berau menyusun strategi cadangan pangan demi mewujudkan ketahanan pangan yang kuat.
"Kita harus menciptakan komoditas unggulan dari Kabupaten Berau. Seperti beras, jagung, kedelai, daging sapi, minyak goreng, dan telur ayam. Berau memiliki potensi pertanian dan peternakan yang bagus dan bernilai ekonomis yang bisa dikembangkan untuk mewujudkan ketahanan pangan,” tukasnya.
Dengan memperkuat ketahanan pangan, menurutnya, akses terhadap ketersediaan akan semakin mudah sehingga menjadikan harga pangan lebih terjangkau.
"Perlu dipersiapkan peta eksisting pangan. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat keberadaan lahan pertanian terus berkurang karena beralih fungsi menjadi perkebunan dan pertambangan," tuturnya.
“Alih fungsi lahan ini juga harus jadi perhatian kita bersama. Karena jika dibiarkan, dikhawatirkan sektor pertanian akan semakin habis,” tambahnya.