“Semoga hari ini menjadi momentum yang luar biasa untuk bekerja ke depan."
ISTILAH STS, sawit tukar sabu, bukan hal yang baru di kalangan pekerja sawit.
“Dulu, dari 3 tandan sawit, satunya ditukar dengan sabu. Tapi sekarang, tiga-tiganya ditukar dengan sabu,” kata Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama PTPN III (Persero), seperti dikutip dari siaran pers Humas BNN, kemarin.
Pernyataan itu dilontarkan Ghani ketika memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PTPN III dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa saat ini penyalahgunaan narkoba pada kalangan pekerja sawit cenderung meningkat dan pada tahap yang sangat mengkhawatirkan.
Sebab itu, PTPN III berharap kerja sama tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) yang disepakati antara pihaknya dengan BNN dapat membantu menyelesaikan permasalahan narkoba di kalangan pekerja sawit secara komprehensif.
Kolaborasi strategis ini tentu saja disambut baik oleh Kepala BNN RI Marthinus Hukom. Dalam kesempatan tersebut Hukom menjelaskan hal yang melatari terjadinya peningkatan penyalahguna narkoba di kalangan pekerja perkebunan, khususnya sawit.
Dikatakannya bahwa sindikat narkoba terus melakukan propaganda dengan memberikan narasi yang menyesatkan tentang narkoba bahwa dengan mengonsumsi narkoba akan menunjang produktivitas para pekerja.
"Hal tersebut tentu saja keliru. Makanya kita harus berikan kontra narasi, edukasi agar saudara-saudara kita sadar akan bahaya penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.
Dia pun berharap kerja sama antara BNN dengan PTPN III dalam upaya P4GN dapat berjalan dengan baik serta berdampak bagi masyarakat, guna mendukung satu dari 17 program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba.
“Semoga hari ini menjadi momentum yang luar biasa untuk bekerja ke depan, untuk mewujudkan program-program prioritas pemerintah di Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Kepala BNN RI mengakhiri.