"Mudah-mudahan dengan kerja keras  semua pihak, harapan bersama ini bisa segera diwujudkan."
 
SAAT Provinsi Aceh memiliki 52 pabrik kelapa sawit (PKS). Sayangnya sampai saat ini belum ada hilirisasi di Aceh, produk yang dihasilkan baru berupa minyak sawit mentah atau CPO.

Kondisi itu cukup disesalkan Penjabat Gubernur Aceh, Dr Safrizal ZA. Karena itu dia berkomitmen mendorong hadirnya industri hilir sawit di bumi Serambi Mekah itu.

Dalam focus group discussion bertajuk ‘Program Kelapa Sawit untuk Kesejahteraan Petani Sawit’ yang digelar Apkasindo Aceh di Banda Aceh, Selasa (29/10), dia mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada tiga calon investor yang akan pabrik minyak goreng di Aceh.

“Mudah-mudahan dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak, harapan bersama ini bisa segera diwujudkan,” katanya dalam pernyataan resmi, kemarin.

"Mereka sedang melakukan penjajakan di lapangan. Semoga dalam tiga bulan ke depan sudah ada titik terang. Bahkan kalau mungkin akan ada pemancangan tiang pertama atau ground breaking pembangunan pabrik minyak goreng,” tambahnya.

Dia memastikan Pemprov Aceh akan memberi dukungan berupa kemudahan perizinan. "Tidak akan ada kendala birokrasi sepanjang sesuai dengan tata ruang dan AMDAL. Siapa cepat dia dapat," ujarnya.

Menurutnya, hadirnya industri hilir sawit tidak hanya menguntungkan daerah, tapi juga berdampak terhadap kesejahteraan petani dan perekonomian masyarakat. "Karena itulah kami terus menawarkan peluang investasi hilirisasi sawit, kemudahan akan diberikan bagi para pengusaha yang berminat," tukasnya.

Aceh memiliki perkebunan sawit seluas sekitar 400 ribu hektare. Sekitar 52 persennya dikelola oleh petani.