Berita > Bisnis
Di Lokakarya Petani Sawit Milenial, Eks Wako Singkawang Ini Beberkan Kendala Pengembangan UKMK
"Punya pencatatan dan laporan keuangan, dan pemanfaatan internet."
TJHAI Chui Mie, mantan Wali Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), membeberkan kendala-kendala pengenbangan usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) di daerah itu.
Menurut Tjhai, Singkawang punya sekitar 1.004 UKMK. "Secara umum menghadapi sejumlah persoalan yang agak klasik," ujar Tjhai dalam kapasitasnya selaku Ketua HKTI Singkawang dalam workshop tersebut.
Yang pertama, kata dia, adalah minimnya akses permodalan, lalu usaha yang dijalankan secara tidak konsisten, semangat dan komitmen pelaku usaha rendah.
"Keempat, kualitas produk masih rendah, kelima, masih perlu mentor atau pendamping, masih bersifat manual, kurang menguasai teknologi digital," kata dia, Kamis (21/3).
Kedelapan, ujar Tjhai Chui Mie, jumlah produk masih terbatas, kesembilan, sulit mengakses pasar dan distribusi produk.
"Serta kesepuluh, belum memiliki izin resmi," ujar Tjhai Chui Mie dalam kegiatan yang dihadiri ratusan petani sawit milenial tersebut ternyata juga
Di acara itu ia juga memberikan sejumlah solusi yang bisa dilakukan para pelaku UKMK sawit.
Yakni memiliki akses permodalan, meningkatkan SDM sehingga berkualitas, punya strategi memenuhi peemintaan pasar, memiliki inovasi bisnis.
"Punya pencatatan dan laporan keuangan, dan pemanfaatan internet," demikian saran Tjhai Chui Mie.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui kalau pada 2022 lalu, Kotamadya Singkawang memiliki perkebunan kelapa saeit seluas 5.009 hektar.
Namun setahun setelahnya, yakni tahun 2023, jumlah itu merosot menjadi 4.667 heltar. Pengurangan lahan perkebunan sawit terbanyak adalah di Kecamatan Singkawang Selatan.