https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Tidak Beranjak dari Kursi saat Mendengarkan Paparan soal POC

Tidak Beranjak dari Kursi saat Mendengarkan Paparan soal POC

Penasehat DPD I Aspek-PIR Indobesia Kalbar, Ir May Harmoko, menjelaskan tentang cara pembuatan POC. Foto: Dok

"Mereka sangat antusias saat Pak May menjelaskan bagaimana cara membuat POC."

"TIDAK beranjak mereka dari kursi saat pemaparan soal POC," kata YS Marjitan Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Marjitan mengatakan hal itu ketika para petani sawit milenial di Kota Singkawang, sangat antusias saat mengikuti paparan soal pembuatan pupuk organik cair (POC) berbahan baku organik berupa sisa makanan atau pun kotoran hewan (kohe).

"Mereka sangat antusias saat Pak May menjelaskan bagaimana cara membuat POC," kata dia menambahkan saat ditanya, Sabtu (23/3/2024).

Sekadar infornasi, Pak May yang dimaksud YS Marjitan adalah Ir May Harmoko yang menjadi Penasehat DPD I Aspek-PIR Kalbar. 

Ir May Harmoko menjelaskan soal POC dalam acara lokakarya atau workshop petani sawit milenial yang digelar oleh DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia Kalbar dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Pak May ini pensiunan dari satu perusahaan kebun sawit. Beliau seorang inovator pertanian, termasuk pembuatan dan penerapan POC di sektor pertanian," YS Marjitan menjelaskan.

Antusiasme petani sawit milenial itu semakin besar tatkala koperasi tempat mereka bernaung mendapatkan sebuah mesin skala kecil dari pihak Aspek-PIR Kalbar.

"Mesin itu inovasi dari Pak May. Mesinnya nanti bisa memproses berbagai bahan organik untuk dijadikan POC," kata YS Marjitan.

Jika keadaan memungkinkan, YS Marjitan bilang DPD Aspek-PIR Kalbar bakal membuat dan mendistribusikan mesin pembuat POC dalam skala besar.

"Tapi sementara ini coba dulu yang mesin kecil, lumayan biaa menghemat waktu dan tenaga untuk membuat POC yang bisa dimanfaatkan di kebun sawit masing-masing," beber YS Marjitan.

Dari informasi yang diperoleh, bahan dasar POC yang dipaparkan Ir May Harmoko yakni bahan organik berupa sisa tumbuh-tumbuhan dan kotoran hewan (kohe).

Lalu perlu disediakan juga bakteri seperti Yakult, EM4, Permitan, dan lain - lain. Kemudian ditambah coper dan gula atau molase.

BO organik lalu dicacah, dimasukan ke dalam air dengan perbandingan tertentu. Selanjutnya gula dilarutkan dan masukan EM4, juga dengan perbandingan yang cukup. 

Setelah itu semua ditutup untuk menjalani proses fermentasi selama 21 hari. Proses fermentasi dinilai cukup dengan ciri-ciri POC beraroma ragi.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS