https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Produksi Menurun, Harga TBS Sawit di Bengkulu akan Terdongkrak Naik?

Produksi Menurun, Harga TBS Sawit di Bengkulu akan Terdongkrak Naik?

Ilustrasi TBS sawit. Foto: Dok. Elaeis  

"Kami perkirakan harga TBS kelapa sawit akan meningkat, dalam waktu dekat bisa mencapai Rp 3 ribu/kg."

INI angin segar bagi para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di daerah itu bisa meningkat harga. Bahkan dalam waktu dekat diperkirakan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu mencapai Rp 3 ribu/kg

Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE MM mengatakan, harga TBS kelapa sawit akan terus mengalami peningkatan. Hal itu terjadi seiring dengan berkurangnya produksi TBS kelapa sawit di tingkat petani.

"Produksi TBS kelapa sawit yang menurun ditingkat petani akan mendorong meningkatnya harga TBS kelapa sawit," ujar Ansori, 23 Maret 2024.

Menurut Ansori, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu diperkirakan akan mencapai Rp 3 ribu per kilogram dalam waktu dekat. Harga tersebut bisa tercapai mengingat kebutuhan CPO yang terus meningkat. Sementara produksi CPO mengalami penurunan akibat produksi TBS kelapa sawit di tingkat petani yang menurun.

"Kami perkirakan harga TBS kelapa sawit akan meningkat dalam waktu dekat bisa mencapai Rp 3 ribu per kilogram," pungkasnya.

Meski begitu, menurut keterangan dari Idius Safari, Humas dari perusahaan PT BSL, situasi ini sangat mengkhawatirkan. Ia menyatakan, sulit untuk memproduksi CPO dalam jumlah banyak.

"Bagaimana pabrik kelapa sawit mau memaksimalkan produksi CPO, kalau TBS kelapa sawit saja tidak banyak," kata Idius.

Idius menjelaskan bahwa pada kondisi operasional normal, pabrik PT BSL membutuhkan pasokan TBS sekitar 700 hingga 800 ton setiap harinya, dengan kebutuhan sekitar 35 ton per jam.

Namun, saat ini pasokan TBS yang masuk ke pabrik hanya berkisar antara 400 hingga 500 ton per hari, berdampak negatif pada produktivitas pabrik.

"Pasokan TBS kelapa sawit dari petani menurun, hal itu otomatis menurunkan produksi CPO di Bengkulu," tuturnya.

Dalam upaya merespons situasi ini, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah berencana untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada para petani kelapa sawit. Rencana tersebut termasuk pemberian pelatihan tentang praktik-praktik pertanian yang lebih efektif, pengenalan varietas kelapa sawit yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang sulit, serta pendistribusian pupuk dan pestisida yang tepat.

"Kita terus memberikan pelatihan ke petani kita agar produksi TBS kelapa sawit mereka meningkat," tuturnya.

Ahli pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar menggarisbawahi pentingnya adopsi teknik pertanian modern dalam usaha meningkatkan hasil panen kelapa sawit. Teknik-teknik seperti pemantauan tanaman yang canggih, penggunaan pupuk yang tepat dosis, dan metode irigasi yang efisien dapat membantu petani mengatasi tantangan produksi.

"Tentu saja petani sawit di Bengkulu harus mengadopsi teknik pertanian modern dalam usaha meningkatkan hasil panen kelapa sawit," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS