Berita > Inovasi
Gunakan B40 untuk Lokomotif KA Barang, PT KAI Klaim Tak Temui Kendala Teknis yang Berarti
"Kami berkomitmen menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan."
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mengoperasikan lokomotif kereta api barang yang menggunakan bahan bakar biodiesel B40 dengan maksud untuk mengimplementasikan pemanfaatan energi bersih.
Biodiesel B40 merupakan campuran solar 60 persen dan bahan bakar nabati dari kelapa sawit 40 persen. Bahan bakar ini diterapkan pada lokomotif logistik CC 2061387 yang menarik rangkaian gerbong peti kemas.
Pengisian bahan bakar biodiesel B40 untuk lokomotif ini dilakukan di emplasemen Stasiun Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dalam sekali pengisian, lokomotif tersebut memuat hingga 350 liter B40.
Lokomotif tersebut saat ini digunakan secara bergantian untuk empat nomor KA barang rute Jakarta-Surabaya pulang pergi, yaitu KA 2523, KA 2524, KA 2525, dan KA 2526.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, KAI mendukung penuh program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan uji coba B40 pada kereta api.
Selain mendukung efisiensi energi, penerapan B40 ini menjadi bagian dari langkah KAI dalam mendorong percepatan dekarbonisasi dan menuju target emisi nol bersih pada 2060.
"Ini adalah salah satu langkah nyata KAI Daop 4 Semarang dalam menghadirkan layanan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” katanya, dalam keterangan resmi dikutip Kamis (7/11).
"Penggunaan B40 sejauh ini tidak mengalami kendala teknis yang berarti, karena mesin tetap beroperasi secara normal," tambahnya.
Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Apalagi transportasi massal seperti kereta api merupakan salah satu solusi efektif untuk menekan polusi udara dan mengurangi emisi karbon.
"Kami berkomitmen menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan melibatkan petugas terlatih untuk menjaga keamanan serta keberlanjutan operasional. Dengan demikian, KAI juga ikut serta dalam upaya global menjaga kelestarian lingkungan,” sebutnya.
Dia menambahkan, sepanjang Januari sampai Oktober 2024, PT KAI Daop 4 Semarang mencatat volume pengiriman angkutan logistik mencapai 206.075 ton baik berupa peti kemas, general cargo, semen dan BBM.
“Dengan dukungan jalur kereta khusus yang bebas hambatan, sistem logistik KAI Daop 4 memastikan barang pelanggan dapat berjalan tanpa hambatan oleh kemacetan jalan raya, memberikan solusi pengiriman yang cepat dan ramah lingkungan. Ini sejalan dengan visi KAI untuk mengurangi jejak karbon melalui moda transportasi yang lebih efisien dibandingkan moda lain,” paparnya.
Daop 4 Semarang juga dilengkapi fasilitas seperti gudang penyimpanan angkutan barang, peralatan angkut terbaru, serta teknologi pemantauan canggih. "Ini memungkinkan kami mengantarkan barang dengan aman, tepat waktu, bebas pungli dan biaya yang kompetitif," ujarnya.