Jakarta, myelaeis.com - Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) menjadi kampus paling banyak mendapat kuota mahasiswa beasiswa sawit 2025. Mencapai 550 orang. 

Kuota ini dibagi dalam dua program studi; D1 dan D2. Program studi D1 mendapat kuota 490 orang yang dibagi rata dalam dua jurusan; Pembibitan Kelapa Sawit dan Pemeliharaan Kelapa Sawit. 

Lalu, program D2 mendapat kuota 60 orang yang kemudian dibagi rata pula dalam dua jurusan; Budidaya Kelapa Sawit dan Teknik Pengolahan Kelapa Sawit. 

Di posisi kedua ada Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE). Kampus yang berada di Bekasi Jawa Barat (Jabar) ini kebagian kuota 300 orang. 

Kuota ini kemudian dibagi dalam dua program studi; D3 dan D4. Program studi D3 dibagi dalam tiga jurusan; Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit dengan kuota 90 orang, Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit 60 orang dan Manajemen Logistik 60 orang. 

Program D4, ada dua jurusan; Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan dengan kuota 60 orang dan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak 30 orang. 

Lantas, di posisi ketiga ada Politeknik LPP Yogyakarta. Kampus milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mendapat kuota 300 orang. 

Semuanya dibagi dalam tiga program studi; D2, D3 dan D4. D2 hanya satu jurusan; Perawatan Mesin Pengolah Hasil Perkebunan dengan kuota 30 orang. 

Sementara D3, dibagi dalam dua jurusan; Budidaya Tanaman Perkebunan dengan kuota 60 orang dan Akuntansi 30 orang. 

D4, dibagi pula dalam dua jurusan; Teknologi Rekayasa Kimia Industri dengan kuota 30 orang dan Teknologi Rekayasa Mesin Industri 60 orang. 

Politeknik Kampar berada di urutan keempat. Mendapat kuota 240 orang. Kampus yang berada di Bangkinang ibukota Kabupaten Kampar Provinsi Riau ini menjadi satu-satunya kampus di luar pulau jawa yang mendapat kuota terbanyak. 

Kuota tadi, dibagi dalam tiga program studi; D2, D3 dan D4. D2 hanya satu jurusan; Teknik Pengolahan Kelapa Sawit dengan kuota 30 orang. 

D3 sendiri dibagi dalam tiga jurusan; Teknik Pengolahan Sawit dengan kuota 60 orang, Perawatan dan Perbaikan Mesin 60 orang dan Teknik Informatika 30 orang. 

Sementara D4 terbagi dalam dua jurusan; Pengelolaan Perkebunan dengan kuota 30 orang dan Teknologi Rekayasa Logistik 30 orang pula.

Semua data ini diperoleh Elaeis Media Group dari lampiran surat Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Eddy Abdurrachman kepada Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto pada 23 April 2025 lalu.

Dalam surat bernomor S-76/DPKS/2025 itu, Eddy menyampaikan alokasi mahasiswa untuk 41 kampus yang terpilih sebagai penyelenggara beasiswa sawit tahun 2025. 

Bahwa data-data yang dikirim itu telah bisa dipakai untuk proses seleksi penerimaan calon mahasiswa beasiswa sawit yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun). 

Tahun ini, BPDP kembali mendanai program beasiswa sawit. Kuotanya mencapai 4000 orang. Bertambah 1000 orang ketimbang tahun lalu.