Selama ini hanya kampus-kampus di Sumatera dan Jawa saja. 

DARI 23 lembaga pendidikan yang lolos menjadi penyelenggara program beasiswa pengembangan SDM sawit tahun 2024, terdapat di antaranya 10 kampus baru.

Nah, dari 10 kampus yang baru bergabung itu, tidak ada satu pun yang berasal dari Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Padahal dua provinsi ini juga memiliki perkebunan sawit yang sangat luas.

Oleh sebab itu, diharapkan pada tahun 2025 mendatang, ada kampus perwakilan dari dua pulau ini yang bisa ikut berpartisipasi menjadi penyelenggara program beasiswa sawit. 

"Kami berharap untuk di tahun depan, baik Kalimantan Barat, Timur, Utara, Selatan, Tengah dan juga kampus-kampus di Sulawesi, bisa masuk menjadi mitra BPDPKS dan Ditjen Perkebunan sebagai penyelenggara beasiswa ini," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat Medali Emas Manurung, Minggu (24/3).

"Karena sejak adanya beasiswa ini, belum ada kampus dari Kalimantan dan Sulawesi yang ikut mengambil peran. Selama ini hanya kampus-kampus di Sumatera dan Jawa saja. Dan tahun ini ada masuk kampus dari Manokwari Papua Barat," tambahnya. 

Menurut Gulat, jika ada kampus di wilayah itu yang terlibat, maka bisa menjadi pemicu minat untuk anak-anak petani sawit di Kalimantan dan Sulawesi untuk ikut dalam program beasiswa yang disediakan oleh BPDPKS ini. 

"Jadi kami berharap tahun 2025 nanti, Kalimantan dan Sulawesi bisa berpartisipasi. Karena mereka juga termasuk provinsi penghasil sawit dan ikut menyumbang dana yang dikelola BPDPKS dari pungutan ekspor," tukasnya.