https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

"Uang Rp200-Rp300 bagi Petani Sawit Sangatlah Berharga"

"Uang Rp200-Rp300 bagi Petani Sawit Sangatlah Berharga"

Menimbang TBS sawit. Foto: majalah.tempo.co

PKS di Bengkulu dapat menjalankan bisnisnya dengan jujur dan tidak merugikan petani sawit.

PARA petani sawit di Provinsi Bengkulu saat ini masih jauh dari kata sejahtera. Bagi mereka Rp 200 atau Rp 300 setiap kilogram TBS kelapa sawit sangatlah berharga.

Makanya, menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi, Pemprov Bengkulu
meminta kepada sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu agar tidak memainkan timbangan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Sebab hal tersebut merugikan petani sawit.


Rizon mengatakan, mendapatkan laporan bahwa masih ada PKS di Bengkulu yang memainkan timbangan sawit. Akibatnya harga jual sawit menjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang seharusnya.

"Kita minta PKS yang masih bermain timbangan untuk segera menghentikan perbuatan curang tersebut," kata Rizon, Senin (25/3).

Rizon mengaku, PKS kerap memotong timbangan TBS petani hingga 8-20 persen. Sehingga jika harga TBS petani Rp 2.500 per kilogram dan dipotong timbangan 20 persen maka yang dihitung pihak PKS adalah hanya Rp 2.000 per kilogram.

"Tentu ini merugikan petani kelapa sawit di daerah," ujar Rizon.

Oleh karena itu, Rizon mengaku, akan memberikan sanksi tegas kepada PKS yang ketahuan memainkan timbangan. Bahkan pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

"Jangan mainkan timbangan, karena itu bisa berurusan dengan pihak berwajib," tuturnya.

Ia berharap, PKS di Bengkulu dapat menjalankan bisnisnya dengan jujur dan tidak merugikan petani sawit.

"Pabrik jangan curangi petani, kasihan petani sawit kita, mereka sudah susah masa harus ditambah susah," tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS