Sekjen Aspek-PIR, Syarifuddin Sirait. Foto: Dok Elaeis
Jakarta, myelaeis.com - Seberapa serius Pemerintah Kalimantan Utara (Kaltara) membangun pabrik minyak goreng (Pamigo), ditandai dengan dimulainya menyusun rencana, yang dikuatkan dengan digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) Pembentukan Pabrik Minyak Goreng bersama berbagai instansi dan sejumlah PKS, Selasa (30/9) kemarin.
Pabrik minyak goreng Pemprov Kaltara itu rencananya akan didukung oleh 20 PKS yang beroperasi di Kaltara. Sejatinya rencana pembangunan Pamigo itu telah dirumuskan sejak tiga tahun silam.
Belakangan Pemprov Kaltara mendapat arahan langsung dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang menyabut baik agenda pembangunan Pamigo tersebut. Malah rencananya pamigo ini akan ekspansi ke wilayah Borneo.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) mengaku mendukung langkah Pemprov Kaltara tersebut.
Sebab ini adalah langkah kemandirian industri minyak goreng di Kaltara. Bahkan juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah. Namun, pihaknya berharap komitmen tersebut dijalankan dengan serius.
"Kita sangat mendukung sepanjang itu untuk kepentingan bersama, yakni petani sawit hingga kemajuan daerah. Ini rencana yang baik tentu harus diawali dengan niat yang baik," ungkap Sekretaris Jenderal Aspek-PIR, Syarifuddin Sirait, Rabu (1/10).
Jika rencana itu berjalan lanjutnya, maka hilirisasi, industri kelapa sawit akan semakin kuat. Sebab, dalam pembuatan produk yang dihasilkan langsung melibatkan petani yang menjadi hulu di perkebunan sawit. Bahkan juga sebagai konsumen produk itu sendiri.
"Hanya saja, kalau bisa pabriknya dibangun berdasarkan luasan sebaran perkebunan kelapa sawit. Atau pada wilayah sentra sawit yang ada," tandasnya.***






