Berita > Korporasi
Perusahaan Jepang akan Investasi di Siak, Bupati Afni: Insya Allah KITB Mulai Berdenyut Luar Biasa
Bupati Siak, Afni Zulkifli. Foto: riaukepri.com
Siak, myelaeis.com - Bupati Siak, Provinsi Riau, Afni Zulkifli, mengatakan investasi dari perusahaan Jepang ini merupakan langkah maju untuk daerah. Ia juga berkomitmen akan mempermudah setiap investor yang masuk ke Siak.
"Pada prinsipnya perusahaan ini mengekspor cangkang. Nantinya, usaha ini akan berkembang menjadi multi usaha, terutama di Pelabuhan Tanjung Buton," kata Afni.
Adapun lahan yang dibutuhkan PT SKY untuk mengembangkan usahanya seluas 7 hektar. Saat ini, lahan yang sudah tersedia setengah hektar yang digunakan perusahaan untuk menampung cangkang sawit. Pemerintah daerah menyiapkan lahan ini sebagai bentuk kolaborasi dengan investor.
"Insya Allah KITB mulai berdenyut luar biasa. Kami ingin investasi ini memberikan efek pada ekonomi daerah dan masyarakat, termasuk Pelabuhan Tanjung Buton. Kami mau BUMD berada di depan. Investor memberi support investasi, dan kami menyediakan lahannya, inilah kolaborasi kami," kata Afni.
Bupati Afni mengatakan itu menyusul setelah perusahaan gabungan Indonesia-Jepang, PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY), berencana mengembangkan usahanya di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kabupaten Siak, Riau, dengan nilai investasi Rp1,7 triliun.
Fokus utama usaha PT SKY ini merupakan energi terbarukan dengan memanfaatkan cangkang sawit sebagai bahan bakar biomassa, serta mengembangkan produk turunan seperti pellet biomassa.
PT SKY pun menjalin kerja sama dengan BUMD Siak PT KITB dan anak perusahaannya PT Samudra Siak (SS). Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), Rabu (1/10).
Sementara Presiden Direktur PT SKY, Yoshiyuki Kawamura, menegaskan bahwa MoU ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama dan memastikan keberlanjutan investasi.
“Hari ini menjadi langkah penting bagi kami. Setelah empat tahun kami beroperasi di Siak, kami melihat Pelabuhan Tanjung Buton memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh," kata CEO asal Jepang tersebut.
Ia juga memastikan kerja sama ini bukan hanya soal pelabuhan, tapi membangun ekosistem industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan nilai tambah komoditas yang selama ini hanya di ekspor mentah.
"Semoga kerja sama ini semakin kuat dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah,” kata Kawamura.***






