
Ketua Koperasi BUM, Khoirum. Foto: Istimewa
"Yang membuat parah lagi, jalan - jalan produksi rusak parah."
KEGEMBIRAAN dalam menyambut dan menjalani Hari Raya Idul Fitri tahun ini sepertinya tidak sepenuhnya akan dinikmati oleh anggota Koperasi Bangkit Usaha Makmur (BUM).
Para anggota koperasi yang beralamat di Desa Bencah Kesuma, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, itu sedang dalam kondisi yang gundah-gulana.
Pasalnya, seperti dikatakan Ketua Koperasi BUM, Khoirum,
produksi kebun kelapa sawit para petani mengalami penurunan sejak beberapa bulan belakangan. Meski tidak terlalu besar, namun penurunan produksi terjadi secara terus-menerus.
"Bulan Januari lalu produksi kebun seluas 857 hektar itu mampu menghasilkan 1.590 ton. Sedangkan di Februari hanya 1.321 ton," ujarnya, Senin (25/3).
Lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Aspek-PIR Rokan Hulu (Rohul) ini, penurunan produksi ini difaktori oleh tingginya curah hujan beberapa waktu belakangan ini. Dimana kebun tidak bisa mendapatkan perawatan yang maksimal lantaran musim penghujan tersebut.
Padahal, kata dia, tanaman justru memasuki usia produktif. Sebab telah diremajakan beberapa waktu lalu menggunakan sistem tumbang serempak.
"Yang membuat parah lagi, jalan - jalan produksi rusak parah karena curah hujan ini. Sehingga biaya perawatan jalan semakin tinggi. Ditambah lagi biaya mengeluarkan hasil panen juga semakin besar karena harus dengan cara dilangsir," bebernya.
Hal tersebutlah, lanjut Khoirum, yang membuat petani Koperasi BUM resah karena tidak dapat menikmati hasil kebun optimal.
Ke depan, ujar Khoirum, pihaknya akan mengajukan bantuan Sarana dan Prasarana (Sarpras) dari BPDPKS. Sebab jalan produksi di koperasinya sudah rusak total.
"Harapan kita persyaratan pengajuan sarpras tidak menyulitkan sehingga kita petani dapat merasakan bantuan sarpras dari pemerintah," tandas pria kelahiran Desa Sukodono Lumajang itu.