https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Pemprov Sumbar Diminta Mencontoh ke Pemprov Riau

Pemprov Sumbar Diminta Mencontoh ke Pemprov Riau

Ketua Apkasindo Sumbar, Jufri Nur. Foto: Dok. Elaeis

"Yang kita khawatirkan justru harga untuk petani swadaya."

KENDATI sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) menghentikan pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit karena menjelang Idul Fitri, kenaikan harga kelapa sawit khususnya kelapa sawit mitra masih akan terus terjadi hingga akhir Maret 2024 mendatang.

"Atau bahkan juga antrian saat pembukaan PKS itu usai lebaran nanti. Sebab harga penetapan berpatokan kepada harga lelang CPO di pasar internasional,"  ujar Ketua Apkasindo Sumbar, Jufri Nur, Selasa (26/3).

"Yang kita khawatirkan itu justru harga untuk petani swadaya. Kita khawatir ada permainan harga dari PKS-PKS yang ada. Kita tidak berharap terjadi lagi kayak 2 tahun lalu, harga mitra bagus tapi pks mempermainkan harga kelapa sawit swadaya," paparnya.

Dulu lanjut Feri, perusahaan beralasan penurunan harga itu lantaran adanya kebutuhan PKS yang membengkak saat menjelang lebaran. Seperti realisasi THR untuk karyawan dan sebagainya.

"THR itu kewajiban perusahaan, kalau harga ditekan dengan alasan untuk pembayaran THR, artinya petani justru yang membayar THR karyawan perusahan tersebut. Kita tidak ingin beban itu dipangku petani," tegasnya.

Meski begitu, Feri melihat pemerintah tidak bisa berbuat banyak terkait harga petani swadaya. Sebab belum ada regulasi yang mengatur harga swadaya seperti halnya provinsi Riau.

"Seharusnya Pemprov Sumbar mencontoh provinsi Riau dalam menetapkan harga petani mitra swadaya. Sehingga kesejahteraan petani semakin bagus," tandasnya.

Sebelumnya Feri mengatakan, berdasarkan pengamatan Apkasindo, kenaikan harga kelapa sawit khususnya kelapa sawit mitra masih akan terus terjadi hingga akhir Maret 2024 mendatang. Bahkan diperkirakan tembus diatas Rp3.000/kg.

"Belum ada tanda-tanda penurunan harga. Malah periode 21-31 Maret ini kita prediksi naik diatas Rp3.000/kg," ujarnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait