Berita > Petani
299 Petani di Aceh Terima Sertifikat RSPO, Apkasindo: Membuka Jalan Menuju Harga Jual yang Lebih Adil
Ketua Apkasindo Aceh, Netap Ginting. Foto: Dok Elaeis
Aceh, myelaeis.com - Ketua Apkasindo Aceh, Netap Ginting, menjelaskan sebanyak 299 petani yang mendapatkan RSPO tergabung dalam CV Perangin-angin Group (CV PAG) dengan total lahan yang dikelola petani mencapai 650 hektar.
"Ada perjalanan panjang untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Dimana petani sudah berjuang sejak 2021 yang langsung dibina oleh Apkasindo Aceh. Perjalanan ini juga didukung oleh PKS SSN, Konsultan PT.Koltiva, dan disponsori oleh Sinar MAS," ujarnya, Kamis (6/11).
Netap mengatakan itu setelah
299 petani yang ada di Kota Subulussalam Aceh mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sertifikat ini diserahkan di Malaysia beberapa waktu lalu.
Sebagai perwakilan petani, sertifikat itu diterima oleh Risniati Boru Tarigan yang hadir langsung dalam gelaran di Kuala Lumpur, Malaysia tersebut. .
Dikatakan Netap, sertifikat itu membuktikan bahwa tandan buah segar kelapa sawit diproduksi secara legal tanpa deforestasi. Kemudian juga menghormati hak pekerja dan masyarakat, serta mengikuti prinsip lingkungan dan sosial yang bertanggung jawab.
Kelompok ini menjadi petani swadaya ketiga berturut-turut yang berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO dengan pendampingan Sinar Mas Agribusiness and Food, setelah kelompok dari Aceh Utara (2023) dan Langkat, Sumatera Utara (2024).
Secara total, lebih dari 800 petani swadaya dengan sekitar 1.600 hektare lahan kini tersertifikasi melalui program Sawit Terampil.
"Sertifikat ini tentu merupakan bentuk dukungan petani menuju pasar kelapa sawit berkelanjutan. Yakni meningkatkan produktivitas, memenuhi regulasi, serta pasar bersertifikasi," terangnya.
Kata Netap, petani swadaya menyumbang hampir separuh dari produksi sawit Indonesia, namun banyak petani masih menghadapi kendala seperti legalitas lahan, keterbatasan pengetahuan teknis, dan sulitnya akses ke pasar sawit berkelanjutan.
Sertifikasi RSPO membuka jalan menuju harga jual yang lebih adil, produktivitas jangka panjang, serta ketahanan ekonomi masyarakat.***






