https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Kabar Baik dari Pelindo untuk Pelaku Industri Kelapa Sawit

Kabar Baik dari Pelindo untuk Pelaku Industri Kelapa Sawit

PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Foto : Ist

Jakarta, myelaeis.com -  PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi memperkuat layanan terminal curah cair melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (PMT).

Pembenahan ini disebut bakal membuat distribusi Crude Palm Oil (CPO) alias minyak sawit mentah semakin cepat, aman, dan efisien dari pelabuhan ke berbagai daerah maupun pasar ekspor.

Hingga kuartal III-2025, arus kargo curah cair yang ditangani Pelindo Multi Terminal Group menembus 22,25 juta ton, tumbuh 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan ini terutama terjadi di pelabuhan-pelabuhan penghubung besar seperti Belawan, Dumai, Teluk Bayur, Jamrud Nilam Mirah, Tanjung Wangi, Trisakti, hingga Bumiharjo Bagendang.

“Kami terus memperkuat layanan bongkar muat kargo di seluruh terminal nonpetikemas, termasuk curah cair, melalui optimalisasi fasilitas dan peralatan pelabuhan serta penerapan sistem PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose),” jelas Farid Chairmawan, VP Komunikasi Korporasi Pelindo Multi Terminal dalam rilis yang diterima, Sabtu (8/11). 

Pelindo Multi Terminal juga memperbarui sejumlah fasilitas penting yang menunjang kelancaran layanan curah cair.

Di antaranya pipeline dan piperack sebagai jalur penyalur kargo cair, loading point area untuk menghubungkan pasokan dari pabrik ke dermaga, serta platform sebagai area bongkar muat di dermaga.

Ada juga pigging system untuk membersihkan jalur pipa, jembatan timbang guna mengukur berat muatan truk tangki, dan mooring dolphins sebagai tempat pengikat tali kapal saat sandar.

Menariknya, produk kelapa sawit menjadi komoditas dominan yang dilayani di terminal curah cair Pelindo. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,01 juta hektare, produksi minyak sawit sebesar 45,44 juta ton, dan volume ekspor mencapai 22,98 juta ton. Negara tujuan ekspor terbesar antara lain India, China, Pakistan, dan Amerika Serikat.

“Harapan kami, layanan ini bukan hanya mengalirkan komoditas penting seperti CPO dan turunannya, tapi juga mengalirkan nilai ekonomi bagi masyarakat, mulai dari petani di hulu hingga mendorong perputaran ekonomi daerah,” kata Farid.

Dengan upgrade layanan ini, Pelindo menargetkan rantai pasok minyak sawit dari pelabuhan ke pasar dalam dan luar negeri semakin kompetitif. Jika distribusi semakin efisien, daya saing CPO Indonesia ikut terdongkrak dan kesejahteraan pelaku industri sawit bisa ikut terdorong naik.***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS