Berita > Inovasi
Dalam Rakor di Lampung, Kementan Tegaskan Komitmen Percepat Hilirisasi Komoditas Strategis Perkebunan
Rakor Hilirisasi Perkebunan di Lampung, Jumat (7/11). Foto: Ist
Lampung, myelaeis.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat sinergi multi pihak dalam percepatan hilirisasi komoditas strategis perkebunan di Provinsi Lampung.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan yang digelar di Lampung, Jumat (7/11) lalu.
Rapat koordinasi menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antar pemangku kepentingan untuk membangun kolaborasi dan menciptakan sinergi yang efektif dalam percepatan hilirisasi, khususnya pada komoditas tebu yang memiliki potensi kuat mendukung terwujudnya swasembada gula nasional.
“Keberhasilan program ini memerlukan langkah bersama. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI, pekebun, perusahaan perkebunan, hingga penyedia benih harus memperkuat koordinasi dan komunikasi. Dengan kebersamaan, kita dapat mewujudkan target swasembada pangan dan gula nasional sesuai arahan Presiden Republik Indonesia,” ujar Ito Herdianto, Brigjen TNI, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (9/11).
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa hilirisasi perkebunan menjadi strategi penting dalam meningkatkan nilai tambah, daya saing ekspor, serta kesejahteraan pekebun.
Program hilirisasi yang tengah didorong mencakup berbagai komoditas strategis seperti tebu, kelapa, kakao, kopi, jambu mete, pala, dan lada.
“Komoditas perkebunan memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, mulai dari penyerap tenaga kerja, penghasil devisa, hingga pendorong ekonomi daerah. Tahun ini dan tahun depan, fokus kita adalah memajukan kembali kejayaan perkebunan Indonesia. Dukungan gubernur, bupati, wali kota, TNI, dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilan. Kita tidak bisa berjalan sendiri,” ujar Mentan Amran.
Kementan menegaskan komitmennya untuk memperkuat pendampingan teknis, penyediaan benih unggul, serta peningkatan kapasitas pekebun di berbagai daerah.
Selain itu, Kementan juga mendorong penguatan kemitraan antara pekebun dan industri hilir, sehingga nilai tambah ekonomi dapat dirasakan secara langsung oleh pekebun dan masyarakat luas.
Melalui langkah ini, diharapkan kesejahteraan pekebun semakin meningkat, produktivitas perkebunan terus membaik, serta rantai pasok komoditas strategis nasional menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.
“Ke depan, Kementerian Pertanian berharap kerja sama lintas pihak semakin solid, sehingga hilirisasi dapat berjalan optimal, mendorong peningkatan kesejahteraan pekebun, memperkuat daya saing daerah, dan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ujar Heru Tri Widarto, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan.
Heru juga menekankan, pentingnya penguatan koordinasi dan komunikasi antara penanggung jawab provinsi, Dinas Perkebunan provinsi dan kabupaten, pekebun, serta penyedia benih. Apabila terdapat kendala di lapangan, koordinasi diharapkan dapat dilakukan secara cepat dan langsung, termasuk melalui forum komunikasi atau grup koordinasi khusus jika diperlukan.
Hadir pada rapat tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Brigjen TNI Ito Herdianto, Koordinator Swasembada Pangan Wilayah Sumatera Brigjen TNI Arif Hendro Djatmiko, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, Kejaksaan Tinggi Lampung, serta perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung.***






