https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Mengenal Lebih Jauh Siska Ku Intip versi Gapki Kalsel

Mengenal Lebih Jauh Siska Ku Intip versi Gapki Kalsel

Ilustrasi integrasi sawit dengan sapi. Foto: spks.or.id

"Siska Ku Intip merupakan program yang tengah menjadi perhatian khusus pemerintah."

GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit indonesia (Gapki) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung pemenuhan kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM 20%) lewat Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti -Plasma (Siska Ku Intip).

Sebagaimana diketahui, pemenuhan kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM 20%) merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit Indonesia, tidak terkecuali Kalimantan Selatan (Kalsel).

Perihal ini dijelaskan Ketua Gapki Kalsel, Eddy S Binti seiring dengan UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dan turunannya.

Di mana pemenuhan FPKM 20% dapat dilakukan melalui pola kredit, bagi hasil ataupun bentuk kemitraan lainnya yang disepakati sesuai dengan peraturan perundang - undangan.

"Siska Ku Intip juga merupakan salah satu program yang tengah menjadi perhatian khusus pemerintah akibat terjadinya defisit daging sapi, seperti di Kalsel," ujarnya, Rabu (27/3).

Program ini lanjutnya, menjadi perhatian Pemprov Kalsel sejak diterbitkannya Pergub Kalsel 053/2021 dalam rangka percepatan swasembada sapi potong melalui integrasi sawit-sapi. Selain menjadi solusi pemenuhan daging sapi, juga alternatif program produktif lain untuk kemitraan.

Sementara saat ini, pihaknya bersama Dinas Perkebunan Kalsel melakukan pendampingan terhadap klaster-klaster atau kelompok ternak melalui SISKA Supporting Program (SSP).

Dari catatannya ada 22 klaster terbentuk di 4 Kabupaten di Kalsel. Seperti di Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala dan Tabalong.

"Total anggota klaster sebanyak 448 orang yang 31 diantaranya merupakan perempuan. Untuk jumlah sapunya sebanyak 3.693 ekor sapi pada lahan seluas 17.000 hektar," paparnya.

Di Kalsel sendiri program tersebut didukung oleh 6 perusahaan yaitu PT BKB, Siska Ranch, Jhonlin Group, Astra Agro Lestari, GMK dan Candi Arta.

"Harapan kita tentu program ini dapat menawarkan efek berganda pada pertumbuhan ekonomi daerah, juga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang bekerjasama atau bermitra dengan perusahaan kelapa sawit melalui program Siska Ku Intip," harapnya.

"Tidak hanya dari segi ekonomi, program integrasi sawit-sapi juga memiliki manfaat besar terhadap lingkungan karena membantu pengurangan pupuk kimia hingga 40% dengan pemanfaatan kotoran sawit sebagai pupuk kompos dengan unsur hara yang sangat tinggi," imbuhnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS