https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

EMG Gelar Workshop dan Praktek Produksi Batik Sawit di Dumai, Wako Targetkan Rumah Batik di Setiap Kecamatan

EMG Gelar Workshop dan Praktek Produksi Batik Sawit di Dumai, Wako Targetkan Rumah Batik di Setiap Kecamatan

Wali Kota Dumai, Paisal. Foto: cakaplah.com

Dumai, myelaeis.com - Wali Kota Dumai, Provinsi Riau, H. Paisal, SKM., MARS membuka kegiatan Workshop dan Praktek Produksi Batik Sawit yang digelar oleh Elaeis Media Group (EMG).

Gelaran yang didukung oleh BPDP, Pemko Dumai, BRK Syariah, Gapki dan Dekranasda Kota Dumai ini dikuti oleh puluhan peserta.

CEO Abdul Aziz mengatakan gelaran ini adalah bentuk sempena EMG dalam memperingati hari Sawit Nasional. Juga upaya mendukung perkembangan perkebunan kelapa sawit hingga sektor hilir, khususnya di sektor UKMK.

"Kita ingin hadir langsung ditengah masyarakat khususnya petani kelapa sawit untuk memanfaatkan produk hilir kelapa sawit, terutama dalam menghasilkan produk ekonomi dan bernilai tinggi. Ini juga upaya untuk meningkatkan wawasan masyarakat serta memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat," ujarnya dalam kegiatan yang ditaja di Galery Batik Dumai, Kelurahan Teluk Binjai, Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (18/11).

Diterangkan Aziz kegiatan yang bertema “Melalui Batik, Menumbuhkan UKMK Baru Berbasis Turunan Kelapa Sawit” juga bertujuan untuk membumikan batik ber-malam sawit di Provinsi Riau.

Menurutnya,  inovasi batik semakin berkembang dan banyak yang memproduksi batik, ada yang diproduksi oleh UMKM hingga diproduksi massal melalui sebuah industri. 

"Perkembangan desain, hingga teknik pembuatan bahan baku malam batik sudah masuk ke ranah kelapa sawit. Hanya saja, belum banyak yang tahu bahwa kelapa sawit telah bisa dijadikan sebagai bahan baku batik bahkan juga memproduksinya. Nah, ini lah yang melatar belakangi kami hadir di kota dumai,"

Ceritanya, Riau memiliki tutupan kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Artinya, produk turunan kelapa sawit juga melimpah salah satunya CPO yang juga menjadi dasar malam batik.

"Seharusnya Riau bisa menjadi pusat pengembangan batik berbahan sawit yang kemudian menjadi ikon baru bagi Riau. Untuk itu kita mulai dari Kota Dumai untuk mengembangkan batik sawit, dimana hasil hilirisasi sawit banyak nangkring di Dumai," katanya.

"Nah Riau, seharusnya bisa. Maka kita berpikir Dumai menarik dimana Dumai menjadi kota nagkringnya turunan kelapa sawit seperti CPO. Kenapa tidak coba dari sana untuk mengembangkan kelapa sawit."

Walikota Dumai, H. Paisal, SKM., menyambut baik gelaran yang ditaja EMG ini. Menurutnya gelaran ini dapat menambah wawasan para peserta dalam menghasilkan kain batik yang berkualitas.

"Kita berharap dan yakin workshop ini menjadi pendukung pengembangan bakat peserta yang dapat menyebar luaskan ke masyarakat luas khususnya di kota Dumai," ujarnya.

Paisal berharap batik berbahan kelapa sawit dapat menjadi oleh- oleh bagi kota Dumai seperti keripik ubi yang sudah cukup dikenal masyarakat.

"Mari kita semangat untuk menghadirkan produk UKMK yang bisa menjadi ikon kota Dumai," pintanya.

Kata Paisal, pembatik di kota Dumai sudah cukup banyak. Malah pihaknya targetkan ada rumah batik di setiap kecamatan yang ada di Dumai. Rumah batik ini diharapkan dapat menghasilkan produk batik sawit yang kemudian akan dipasarkan.

"Di Dumai banyak perusahaan besar. Nah ini bisa menjadi pasar batik yang jika ada bahan sawit menambah varian baru. Akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga," singkatnya.

Sementara, Analisis Senior UKM BPDP Anwar Sadat yang hadir secara online dalam gelaran tersebut mengatakan BPDP terus mendukung kegiatan yang fokus dalam mengangkat pertumbuhan UKMK,l khususnya berbahan kelapa sawit.

"Batik sawit kita lihat memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi inovasi produk UKM. Dimana produk ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha ukmk tersebut. Nah, kegiatan cukup mendukung dalam peningkatan UKMK itu," ujarnya 

Anwar mengatakan produk hilir kelapa sawit berpotensi menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi, bahkan hingga ke ekspor. Mulai dari bahan kesehatan, energi, bahan makanan dan sebagainya. Malah setiap hari produk dari kelapa sawit digunakan masyarakat sehari-hari.

"Semoga kegiatan ini dapat direkomendasikan kepada para pelaku UKMK di kota Dumai sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat menambah penghasilan. Lalu juga menjadi varian tambahan untuk produk batik dengan motif asli Riau atau kita Dumai," tandasnya.

Selain praktik membatik, peserta juga mendapatkan cerita inspiratif serta diskusi interaktif dari beberapa narasumber yang akan dihadirkan.

Seperti  Mitahudin Nur Ihsan yang merupakan owner Smart Batik Yogyakarta, Rizky Junianto dari Smart Batik Yogyakarta, serta Arniningsih selaku Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Provinsi Riau.***
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS