"Sebisa mungkin waspada dan jangan terlena."

ASOSIASI Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia menyatakan bersyukur dengan terus meningkatnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pasaran.

Kendati begitu, menurut Ketua Umum Aspek-PIR, Setiyono, asosiasi petani plasma tersebut mengingatkan agar petani lebih waspada dan hati-hati dalam mempergunakan hasil kebun yang tergolong tinggi itu.

"Petani harus pintar-pintar mengatur keuangan saat ini. Sebisa mungkin menahan konsumtif yang berlebihan," ujar Setiyono, Rabu (27/3).

Setiyono khawatir jika petani justru terlena dan tidak siap jika harga kelapa sawit itu tiba-tiba anjlok. Seperti beberapa waktu lalu, dimana harga sawit anjlok saat petani sedang senang-senangnya menikmati penghasilan kebun.

"Sebisa mungkin waspada dan jangan terlena. Sehingga keuangan keluarga tetap terjaga dengan baik dan kebutuhan perawatan kebun juga terpenuhi," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, tren harga kelapa sawit di Nusantara terus mengalami kenaikan harga. Bahkan di beberapa daerah sentra kelapa sawit seperti provinsi Riau, Sumut dan Sumbar harga kelapa sawit hampir mendekati angka Rp3.000/kg.

Tingginya harga kelapa sawit ini tentu  memberikan dampak positif terhadap petani kelapa sawit baik petani plasma maupun petani swadaya. Terlebih terjadi menjelang hari raya Idul Fitri 2024.