https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Mempertanyakan Perbedaan yang Tajam Antara Sumut dengan Bengkulu

Mempertanyakan Perbedaan yang Tajam Antara Sumut dengan Bengkulu

Petani sawit di Sumut. Foto: Dok. Elaeis

"Ketidakseimbangan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan."

PERBEDAAN harga sawit yang tajam antara Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan Bengkulu membangkitkan rasa ingin tahu banyak pihak. Maklum di Sumut sudah 3.011/kg, sedangkan Bengkulu Rp 2.500/kg.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Ansori Tawakal SE MM,  seharusnya harga TBS kelapa sawit di Bengkulu bisa setara dengan Sumut atau setidaknya, terdapat perbedaan harga yang tidak jauh, sekitar Rp 30 hingga Rp 60 per kilogram.

Menurut Ansori, perbedaan harga TBS kelapa sawit antara kedua provinsi tersebut sangat mencolok. Di Provinsi Sumut, harga TBS kelapa sawit berkisar antara Rp 3.011 per kilogram, sementara di Bengkulu, harga masih bertengger rendah di Rp 2.500- Rp 2600 per kilogram.

"Ketidakseimbangan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, faktor-faktor apa yang menyebabkan disparitas harga yang signifikan di antara kedua daerah ini," kata Ansori, Rabu (27/3).

Ansori mengaku, pemerintah daerah di Bengkulu diminta untuk memperhatikan masalah ini dengan serius. Mereka diharapkan dapat bekerja untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang menyebabkan perbedaan harga yang signifikan antara Sumut dan Bengkulu. 
"Selain itu, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan bahwa para petani kelapa sawit di kedua provinsi mendapatkan harga yang adil dan layak atas hasil panen mereka," tuturnya.

Ansori menambahkan, kondisi ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Mereka merasa dirugikan karena harga TBS kelapa sawit yang rendah, yang tidak sebanding dengan usaha keras yang mereka lakukan dalam menanam dan merawat kebun kelapa sawit mereka. 

"Kesenjangan harga yang besar ini juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat petani di Bengkulu," pungkasnya.

Menyikapi masalah ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil tindakan.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan studi mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga TBS kelapa sawit di Bengkulu. Langkah-langkah strategis akan diambil untuk memastikan kesejahteraan petani kami," kata Rizon.

Diharapkan dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait, kesenjangan harga TBS kelapa sawit antara Sumut dan Bengkulu dapat diminimalkan atau bahkan dihapuskan sama sekali. 

Hal ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi para petani kelapa sawit, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Bengkulu.

"Kami berharap harga TBS kelapa sawit di Bengkulu bisa sama seperti provinsi lainnya di Sumatera, sehingga bisa memberikan dampak positif tidak hanya bagi para petani kelapa sawit, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS