https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

102 Tahun Membuang Vitamin, Mengobral Emisi Karbon

102 Tahun Membuang Vitamin, Mengobral Emisi Karbon

Suasana salah satu Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Barat. foto: aziz

1922. Di tahun ini kali pertama Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dibangun di kawasan Tanah Itam Ulu. Sekarang kawasan ini masuk dalam Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut). 

Pabrik ini berteknologi wet process lantaran menggunakan steam untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO). 

Teknologi semacam inilah yang dipakai perusahaan perkebunan hingga sekarang. Tak terkecuali PKS non kebun.  

Lantaran pakai steam, pabrik ini sangat bergantung pada air. Itulah makanya pabrik wet process harus dibangun dekat dengan sungai. 

Dan lantaran pakai steam itu pula, pabrik ini menghasilkan limbah yang disebut dengan Palm Oil Mill Effluent (POME). 

Hasil penelitian Dr. Hisyam Musthafa Al Hakim: “Life Cycle Assessment in Palm Oil Mill at PTPN 13; Universitas Gajah Mada pada Maret 2016 menyebut bahwa emisi karbon yang dihasilkan oleh POME adalah 1.026,4 ton per ton CPO. 

Dalam catatan Sahat Sinaga, Magister Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) disebutkan bahwa setiap PKS berkapasitas olah 30 ton per jam, akan melepas 100 ton CO2eq ke udara. 

"Yang menyedihkan itu adalah akibat sterilisasi pada PKS wet process ini, 45% nutrisi yang ada pada buah sawit itu, terbuang dan terbawa ke POME," katanya.

Tengok saja perbandingan ini. TBS tadi disterilisasi, Carotenoids yang ada pada minyak sawit hanya tersisa 430 ppm. Sementara bila tidak disterilisasi, bisa menghasilkan minimal 600 ppm. 

Vitamin E juga begitu. Lantaran TBS tadi disterilisasi, yang ada hanya 620 ppm. Padahal mestinya bisa minimal 850 ppm. Squalene hanya 230 ppm dari yang mestinya minimal 400 ppm. Phyto-sterols juga. Mestinya bisa minimal 350 ppm. Tapi yang ada hanya 210 ppm. 

Celakanya, saat minyak sawit hasil wet process tadi dijadikan minyak goreng, minyak itu kemudian ditambahi dengan Vitamin A sebesar 45 IU per gram. Vitamin A ini hasil impor pula.  


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait