Ilustrasi perkebunan sawit di Papua. Foto: gapki.id
Papua, myelaeis.com - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Papua, Albert Yoku, mengatakan rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan membangun perkebunan kelapa sawit di wilayah Papua membuktikan bahwa presiden tidak mendapat informasi utuh mengenai perkebunan kelapa sawit di Bumi Cendrawasih. Diinformasikanya, Papua sudah memiliki kebun kelapa sawit sejak 1987 silam.
"Kita sudah memiliki perkebunan kelapa sawit. Artinya kita juga sangat familiar dengan perkebunan sawit. Sementara kebun kelapa sawit yang sudah ada ini tidak terawat dengan baik," ujarnya, Minggu (21/12).
"Jadi untuk apa bangun kebun yang baru tapi yang sudah ada justru diabaikan," sambungnya.
Albert mengatakan hal itu setelah beberapa waktu lalu Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan membangun perkebunan kelapa sawit di wilayah Papua. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada energi di tiap daerah.
Rencana orang nomor satu di Indonesia itu tentu mendapat sorotan dari berbagai pihak, tidak terkecuali petani kelapa sawit di Papua.
Menurut Albert, dari pada membangun kebun baru, lebih baik pemerintah memaksimalkan kebun petani yang sudah ada. Dimana kebun rakyat yang ada di Papua juga tidak mendapat banyak perhatian dari BPDP dan Ditjenbun.
"Bayangkan saja saat ini usia kelapa sawitnya sudah berapa jika penanamannya sekitar 1987. Ini sudah kita perjuangkan untuk dapat bantuan peremajaan dari BPDP dan Ditjenbun. Sejak 2019 lali kita ajukan namun belum juga mendapat jawaban," terangnya.
Dari kacamata Albert, rencana pemerintah untuk membangun perkebunan sawit itu bagus.
Namun, diingatkannya, memperbaiki kebun yang sudah ada justru akan lebih tepat sasaran jika tujuannya mensejahterakan masyarakat.
"Kebun kelapa sawit di Papua itu ada sekitar 700.000 hektar. Ini terbagi atas plasma dan kebun rakyat. Sementara untuk perusahaan ada 42 perusahaan yang juga belum semua bermitra dengan petani. Artinya peluang untuk memperbaiki perkebunan yang ada sangat besar. Sehingga kesejahteraan petani semakin terwujud," tandasnya.***






