https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Hilirisasi Sawit, Bukti Komitmen dan Sumbangsih PPKS kepada Negara dan Masyarakat

Hilirisasi Sawit, Bukti Komitmen dan Sumbangsih PPKS kepada Negara dan Masyarakat

Ilustrasi pengangkutan TBS sawit ke PKS. Foto: nasional.kontan.co.id

"Di luar negeri, minyak makan merah itu mahal."

PUSAT Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan terus akan memperkuat hilirisasi minyak sawit ke dalam berbagai produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas.

"Tidak hanya menciptakan produk hilir berupa biodiesel atau minyak makan merah, kami terus menciptakan beragam produk turunan sawit lainnya," kata Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dr. Winarna, Kamis (28/3)

Dia mengatakan, PPKS saat ini tengah berupaya menciptakan produk hilir berupa pelumas, suplemen makanan berbasis fitonutrien, dan produk lainnya berbasis minyak makan merah.

Dr. Winarna melanjutkan, di luar negeri minyak makan merah sangat diminati karena bisa dijadikan beragam produk pangan, kesehatan, dan bahan bakar nabati (BBN) untuk masyarakat.

"Di luar negeri, minyak makan merah itu mahal. Per kilogramnya, kalau saya tidak salah, bisa mencapai Rp 100.000-an," Dr. Winarna menambahkan.

Dia mengatakan, upaya hilirisasi sawit terus-menerus membuktikan komitmen dan sumbangsih PPKS kepada negara dan masyarakat.

"Sekaligus membuktikan kalau sawit itu baik. Kami berharap proses hilirisasi sawit yang kami lakukan ini tetap mendapatkan dukungan dari semua stakeholder sawit, termasuk dari pemerintah dan masyarakat," kata Dr. Winarna.

Pabrik Minyak Makan Merah
Disinggung mengenai minyak makan merah, Dr. Winarna menyatakan bahwa pabrik minyak makan merah akan juga dibangun di lokasi lain.

Dr Winarna juga menyatakan bahwa para petani sawit pun tetap memiliki peluang besar untuk membangun dan memiliki pabrik minyak makan merah seperti yang telah ada di Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bila petani sawit berada dalam kelembangaan koperasi petani sawit.

"Melalui koperasi, petani sawit bisa membangun pabrik minyak makan merah. Tentu saja para petani dipersilahkan berkomunikasi dengan pihak Kementerian Koperasi dan UKM," ujar Dr. Winarna.

Tetapi dia juga mengingatkan petani sawit agar sejak awal bisa memastikan adanya pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang konsisten dan stabil jumlahnya ke pabrik minyak makan merah.

Untuk mendapatkan pasokan CPO yang cukup, Dr. Winarna juga berharap koperasi petani sawit bisa memastikan kelancaran produksi tandan buah segar (TBS) dari kebun sawit milik petani itu sendiri.

"Kalau belum punya pabrik kelapa sawit (PKS) untuk pengolahan TBS menjadi CPO, mungkin petani bisa bekerjasama dengan PKS milik perusahaan sawit," ujarnya.

"Bisa saja kerjasamanya begini, koperasi petani titip olah TBS ke PKS, lalu cangkang sawitnya jadi milik PKS sebagai pengurang biaya titip olah, sementara CPO yang dihasilkan jadi milik petani untuk selanjutnya jadi bahan baku pembuatan minyak makan merah," kata Dr. Winarna.

Petani dan pengusaha sawit dipersilahkan saling bertemu dan berdiskusi untuk mengupayakan terwujudnya pabrik minyak makan merah.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS