https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Ternyata Ini Biang Kerok TBS Sawit Kecil dan Tak Berisi

Ternyata Ini Biang Kerok TBS Sawit Kecil dan Tak Berisi

Tanaman kelapa sawit berbuah kecil. Foto: gdmorganic.com

"Yang paling banyak dijumpai di Bengkulu, yakni karena faktor pengelolaan yang kurang tepat."

SALAH satu masalah yang sering dihadapi para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu adalah soal tandan buah segar (TBS) sawit yang kecil dan tak berisi.

Pakar Pertanian Bengkulu, Zulhanani, menyoroti pentingnya pemahaman petani tentang penyebab dari masalah ini. Menurutnya, salah satu penyebab utama tandan buah sawit kecil dan tidak berisi adalah faktor genetika. 

"Tanaman kelapa sawit dengan genetika buruk cenderung menghasilkan tandan yang kecil dan tak berisi," ujar Han, Sabtu (30/3).

Oleh karena itu, pemilihan bibit yang baik menjadi langkah awal yang penting untuk memperoleh tanaman dengan genetika yang lebih baik. Namun, bukan hanya faktor genetika yang berperan. Lingkungan juga memainkan peran besar dalam hal ini. 

"Tanaman yang tumbuh di lingkungan yang tidak optimal, seperti kekurangan air, unsur hara, atau terpapar hama dan penyakit, cenderung menghasilkan tandan yang tidak memadai," tambah Han.

Selain itu, pengelolaan yang tidak tepat, seperti kastrasi yang tidak tepat, pemupukan yang tidak tepat, atau panen yang tidak tepat waktu, juga bisa menyebabkan masalah ini. Bahkan hal ini banyak ditemukan pada tanaman sawit di Bengkulu.

"Yang terakhir ini paling banyak dijumpai di Bengkulu, yakni karena faktor pengelolaan yang kurang tepat," ujarnya.

Menanggapi hal ini, petani perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang teknik pengelolaan yang tepat. 
"Pemahaman dan penerapan praktik pertanian yang baik akan membantu mengatasi masalah buah sawit yang kecil dan tak berisi," kata Han.

Selain itu, untuk mengatasi masalah ini, Han menyarankan pendekatan holistik. Salah satunya dengan memilih bibit sawit yang baik, pengaturan lingkungan yang optimal dan pengelolaan yang tepat.

"Pemilihan bibit yang baik, pengaturan lingkungan yang optimal, dan pengelolaan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang berkualitas," tuturnya.

Han juga menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi petani. Karena dengan begitu petani dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil panen.
"Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi produksi kelapa sawit, petani akan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil panen mereka," saran Han.

Pemerintah juga perlu memberikan insentif dan fasilitas yang memadai bagi petani untuk menerapkan praktik-praktik pertanian yang baik. "Dengan demikian, kita dapat meningkatkan produksi kelapa sawit secara keseluruhan dan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS