https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Masih Kalah dari Karet

Masih Kalah dari Karet

Ilustrasi cangkang sawit. Foto: voi.id  

"Ekspor cangkang masih punya potensi yang besar, bahkan bisa menggerakkan ekspor."

DINILAI memiliki potensi yang cukup besar di Provinsi Bengkulu, ternyata ekspor cangkang kelapa sawit masih kalah dari komoditas lain. Dari karet, misalnya.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa pada tahun 2023 lalu, komoditas karet masih mendominasi sebagai komoditas pertanian unggulan.

Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bengkulu, Koen Rachmanto, ekspor  karet pada tahun lalu mencapai US$ 12,93 juta. Sementara itu, ekspor cangkang kelapa sawit hanya mencapai US$ 9,23 juta.

"Sejauh ini masih komoditas karet yang menjadi komoditas ekspor unggulan di Bengkulu, sementara cangkang sawit belum," ujar Koen pada Minggu (31/3).

Koen melihat potensi besar pada cangkang kelapa sawit untuk menjadi pendorong ekspor komoditas pertanian di wilayah Bengkulu. Permintaan dari luar negeri terhadap komoditas ini juga cukup tinggi. 

"Ekspor komoditas cangkang masih punya potensi yang besar, bahkan ini bisa menggerakkan ekspor," tambahnya.

Tidak hanya berpotensi meningkatkan pendapatan daerah, tetapi ekspor cangkang sawit juga mendukung pengembangan industri pengolahan lokal. 

Produsen cangkang di Bengkulu telah melakukan upaya keras untuk memenuhi standar kualitas internasional, sehingga produk mereka siap bersaing di pasar internasional. 

"Ekspor cangkang ini adalah upaya meningkatkan pendapatan daerah dan mendukung pengembangan industri pengolahan di daerah," kata Koen.

Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA Denni mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan ekspor cangkang kelapa sawit. Bahkan pihaknya telah mendorong peningkatan produksi dan peningkatan kualitas produk untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang terus tumbuh.

"Kita sudah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan ekspor cangkang kelapa sawit. Bahkan juga telah mendorong peningkatan produksi dan peningkatan kualitas produk," ujar Denni.

Selain itu, di tengah upaya meningkatkan ekspor cangkang kelapa sawit, pemerintah juga terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Mereka berkomitmen untuk mengelola limbah dan residu sawit ini menjadi produk bernilai seperti briket.

"Meskipun masih ada tantangan yang dihadapi, kami optimisme tetap ada dalam mengembangkan potensi ekspor cangkang kelapa sawit di Bengkulu. Dengan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan cangkang kelapa sawit dapat menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan yang memperkuat perekonomian daerah," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS