https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Korporasi

Pesona Dami Mas di Benua Etam

Pesona Dami Mas di Benua Etam

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kaltim, Daru Widiyatmoko sedang menyemai benih kelapa sawitnya. foto: ist

Dimana-mana pemerintah sudah mengingatkan supaya  petani kelapa sawit jangan sesekali menanam bibit kelapa sawit yang tak jelas juntrungannya. 

Sebab kalau benih tak jelas tadi ditanam, dampaknya enggak hanya setahun dua tahun, tapi hingga 30 tahun. Duit habis, tenaga terkuras, hasil tak jelas.  

Saking seriusnya pemerintah soal stop menanam bibit abal-abal tadi, pemerintah sampai berniat membikin gugus tugas untuk mengawasi jual belih benih sawit, khususnya yang lewat dunia maya. Sebab transaksi lewat dunia maya ini, banyak petani yang tertipu. 

Sebetulnya sekarang, tak sulit mendapatkan benih sawit bersertifikat. Sebab yang menyediakan bibit, enggak kayak dulu yang cuma satu perusahaan. 

Berjejer perusahaan penyedia bibit bagus sekarang. Ada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Sriwijaya, Topaz, Dami Mas hingga First Resources. 

Nah, dari sederet penyedia benih tadi, orang Benua  Etam Kalimantan Timur (Kaltim), rupanya telah kepincut dengan benih yang disediakan oleh Dami Mas.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kaltim, Daru Widiyatmoko misalnya. 

Dia lebih suka dengan benih yang dikembangkan oleh anak perusahaan PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) itu. 

"Tiap orang pasti punya pilihan. Tapi kalau saya, lebih memilih Dami Mas," katanya kepada elaeis.co --- member of Elaeis Media Group --- tadi pagi. 

Menurut dia, Dami Mas punya sederet keunggulan. Itulah yang membikin dia kepincut. Soal produksi misalnya, setelah 24 bulan, sudah berkisar 8-10 ton per hektar per tahun. Tapi setelah umur 3-8 tahun, akan mencapai 36 ton per hektar per tahun. Itu bila kondisi lahan optimal.

Terus, kernelnya cuma dibawah 6%. Benih ini juga mampu beradaptasi pada berbagai kondisi agroekosistem. Itu makanya tingkat kontaminasi Dura nya juga hanya 0,1%. 

Probabilitas rendah terhadap kemunculan Chimera dan penyakit tajuk di pembibitan dan lapangan. Kemudian dalam satu hektar dapat di tanam sebanyak 136 batang. 

Jenis bibit ini kata Daru, banyak ditanam oleh petani mitra SMART di Kutai Timur. Sebab kebetulan, para petani ini binaan perusahaan itu. 

Khusus untuk petani swadaya, benih ini diminati oleh orang-orang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, Berau, Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Barat. 

Usia tanam saat ini katanya bervariasi. Mulai dari 3 bulan sampai yang sudah 12 tahun. Produksinya tak meleset dari perkiraan tadi; 36 ton per hektar per tahun. 

"Harga sebatang bibit sekitar Rp50 ribu. Ini untuk bibit yang sudah berusia 12 bulan," lelaki ini promosi.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS