https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Elaeisiana

Pilar Ekonomi Bumi Rafflesia

Pilar Ekonomi Bumi Rafflesia

Petani sedang memuat TBS sawit hasil panennya ke dalam truk. foto: sangun doya

Perkebunan kelapa sawit akhirnya menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Pada triwulan IV tahun lalu, sektor ini menyumbang 28,26 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.  

Itulah makanya kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal, kemarin, sektor  perkebunan, khususnya kelapa sawit, telah memegang peranan penting. 

"Pertumbuhan ekonomi Bengkulu sangat bergantung pada sektor kelapa sawit," kata Win kepada elaeis.co --- member of Elaeis Media Group --- kemarin. 

Biar kontribusi sawit tadi semakin optimal, Win berharap Pemerintah Daerah (Pemda) mau mengambil langkah-langkah strategis. 

Bagi Budi Santoso, keberadaan sawit tadi tidak hanya berdampak positif pada perekonomian masyarakat secara langsung. Tapi juga peluang kerja.  

Petani sawit asal Bengkulu Utara mengatakan, kelapa sawit telah memberikan peluang kerja bagi banyak orang di Bengkulu. 

Walau begitu, bukan berarti sawit tidak punya tantangan. Fluktuasi harga dan perubahan iklim kata Budi, menjadi ancaman yang harus dihadapi.

Untuk itulah perlu peran pemerintah, baik soal menghadirkan regulasi berpihak pada sawit, juga infrastruktur. 

"Hanya dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri, sektor perkebunan kelapa sawit di Bengkulu bisa terus menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi regional," katanya.

Meski menjadi pilar utama ekonomi, pegiat lingkungan tetap saja mengingatkan agar tetap menjaga keseimbangan antara ekonomi dan pelestarian lingkungan. 

"Butuh upaya serius menerapkan praktik-praktik perkebunan berkelanjutan. Ini menjadi kunci," kata Ali Akbar.  

Tak berlebihan sebenarnya bila dibilang kalau sawit telah menjadi pilar perekonomian. Sebab menurut hasil studi PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), ekonomi desa yang ada sawitnya telah maju, baik di tingkat nasional maupun di setiap provinsi penghasil sawit. 

Kemajuan ekonomi ini tercermin dari Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE). Secara nasional, IKE desa sawit telah meningkat dari 0,41 pada 2016 menjadi 0,58 pada 2021. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS