https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Menunggu Janji Pembangunan Pabrik Migor

Menunggu Janji Pembangunan Pabrik Migor

Ilustrasi perkebunan sawit di Bengkulu. Foto: regional.kompas.com  

"Kemarin sudah ada yang berminat, tapi masih mikir-mikir jadi masih kita tunggu."

HARAPAN para perani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu agar daerah itu memiliki pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) menjadi minyak goreng (migor), sejauh ini masih juga belum terealisasi..
Padahal, pabrik itu dijanjikan dibangun di 2023 lalu yang dibiayai melalui dana hibah dari pemerintah pusat. 

Salah satu petani kelapa sawit di Desa Pondok Kandang, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Iskandar mengatakan, pemerintah pusat dan daerah telah membohongi ribuan petani kelapa sawit di Bengkulu. Karena pabrik migor yang dijanjikan hingga saat ini belum juga terealisasi.

"Janjinya mau dirikan pabrik minyak goreng, sampai detik ini belum ada kami tengok," kata Iskandar, Rabu (3/4).

Padahal menurut Iskandar, pembangunan pabrik migor sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Bengkulu. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan CPO menjadi minyak goreng.

"Kami berharap pemerintah dapat segera merealisasikan janjinya untuk membangun pabrik pengolahan CPO menjadi migor di Bengkulu. Sebab, hal ini akan sangat membantu kami para petani dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan," kata Iskandar.

Menanggapi hal itu, Asisten II Pemprov Bengkulu, RA Denni mengatakan, pihaknya belum melakukan pembangunan pabrik pengolahan CPO menjadi migor. Namun, mereka saat ini sedang berupaya mencari solusi agar pembangunan pabrik tersebut dapat segera terealisasi.

"Kita sedang mencari solusi untuk mengatasi kendala tersebut salah satunya dengan menggandeng investor. Kita juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi yang tepat," ujar Denni.

Sementara itu, GM PT Pelindo II Cabang Bengkulu, A Joko mengatakan, telah menyiapkan lahan untuk membangun hilirisasi sawit menjadi minyak goreng. Namun, hingga saat ini belum ada investor yang berminat menyewa lahan milik Pelindo tersebut.

"Kemarin sudah ada yang berminat, tapi masih mikir-mikir jadi masih kita tunggu," kata Joko.

Proyek hilirisasi sawit menjadi minyak goreng diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi penghasilan petani sawit di Bengkulu. Selain itu, proyek ini juga akan membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

"Kami berharap ini bisa membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS