https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

"Harga Bahan Pokok Melambung, Bagaimana Mau Menabung?"

"Harga Bahan Pokok Melambung, Bagaimana Mau Menabung?"

Ilustrasi salah satu bank di Bengkulu. Foto: rri.co.id

Selama ini banyak petani tidak menabung di bank.

AHMAD, salah seorang petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, merasa sulit untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk menabung. Hal itu disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

"Bagaimana petani sawit mau menabung, harga kebutuhan pokok melonjak naik, sementara harga TBS kelapa sawit masih stagnan diangka Rp 2.400 per kilogram, ditambah lagi produksi TBS kelapa sawit menurun," ungkapnya.

Ahmad mengatakan hal itu untuk menanggapi imbauan pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, yang menganjurkan para petani kelapa sawit di daerah ini agar lebih memprioritaskan menabung daripada meningkatkan konsumsi menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah ini.

Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Darjana, petani kelapa sawit jangan terlalu konsumtif menjelang Lebaran Idul Fitri ini. Pihaknya berharap agar petani bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung.

"Kami menganjurkan petani sawit agar tidak menggunakan seluruh pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk konsumsi. Setidaknya sekitar 30 hingga 50 persen pendapatan tersebut disisihkan untuk tabungan," kata Darjana, Kamis (4/4).

Anjuran tersebut disampaikan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran finansial di kalangan petani kelapa sawit. Sebab dengan memiliki tabungan, petani akan memiliki cadangan keuangan yang berguna untuk menghadapi masa-masa sulit.

"Dengan menabung, petani kelapa sawit dapat memiliki cadangan keuangan yang berguna untuk menghadapi masa-masa sulit atau kebutuhan mendesak di masa depan," ujar Darjana.

Selain itu, anjuran ini juga merupakan bagian dari upaya BI dalam meningkatkan inklusi keuangan di daerah. BI berharap para petani kelapa sawit dapat memanfaatkan layanan perbankan yang tersedia untuk menabung dengan lebih mudah dan efisien.

"Selama ini banyak petani tidak menabung di bank, makanya kami harap mereka bisa memanfaatkan layanan perbankan yang tersedia untuk menabung dengan lebih mudah dan efisien," tutur Darjana.

Sebagai langkah awal, BI akan mengadakan berbagai program penyuluhan dan pelatihan keuangan bagi petani kelapa sawit. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat menabung dan bagaimana mengelola keuangan secara bijaksana.

"Diharapkan, dengan adanya dukungan dan upaya bersama dari berbagai pihak, petani kelapa sawit di Bengkulu akan dapat meningkatkan kesejahteraan finansial mereka melalui kegiatan menabung yang lebih terarah dan berkelanjutan," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS