https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Persona

Anak Petani Sawit Unjuk Gigi di Pentas Internasional, Ini Nama Ajang yang Diikutinya

Anak Petani Sawit Unjuk Gigi di Pentas Internasional, Ini Nama Ajang yang Diikutinya

Benny, mahasiswa ITSI Medan, saat berada di Bandara Don Muang, Thailand, hendak menuju Laos untuk mengikuti AYEF 2024. Foto: Dok.

AYEF 2025 ini adalah salah satu program khas ASEAN Youth Organization yang terbesar di ASEAN."

MEMBANGGAKAN, seorang anak petani sawit asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mampu tampil ke panggung pemuda internasional. Namanya Benny, mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan.

Benny menjadi satu-satunya mahasiswa ITSI dan kampus perkelapasawitan yang mengikuti ASEAN Youth Economic Forum atau Forum Ekonomi Pemuda ASEAN (AYEF) 2024.

Acara ini bertajuk “Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan”, dihadiri oleh 100 pemuda dari berbagai negara di seluruh dunia, terutama sekali dari negara-negara anggota ASEAN

“AYEF 2024 merupakan kelanjutan dari forum serupa ditahun 2023,” kata Benny dalam percakapan melalui aplikasi WhatsApp, kemarin.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agribisnis Semester 2 ini bilang AYEF 2024 diadakan di Vientiane, ibukota Laos, yang merupakan anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Benny menjelaskan bahwa AYEF 2024 digelar dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi semua pemain kunci dalam rantai nilai pertanian.

“Seperti unsur pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi pembangunan berskala internasional,” kata Benny menjelaskan. 

“AYEF 2025 ini adalah salah satu program khas ASEAN Youth Organization yang terbesar di Kawasan ASEAN,” kata Benny.

Ia mengatakan AYEF memiliki fokus pada peningkatan inklusivitas kelompok pemuda dalam bidang pembangunan ekonomi. 

Pelaksanaan AYEF 2024 ini, kata Benny, diselenggarakan bersama dengan Mekong Institute, sebuah organisasi antarpemerintah yang fokus pada penguatan kerja sama dan integrasi regional di Subkawasan Mekong Besar (GMS).

“Program ini diselenggarakan setiap tahun oleh Organisasi Pemuda ASEAN dan mitra lainnya,” ujar Benny. 

Benny menyebutkan kalau AYEF memungkinkan generasi muda untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang banyak hal.

“Seperti budaya bisnis, lanskap, dan kemiskinan serta memperluas jaringan mereka ke ASEAN dan sekitarnya,” kata dia.

“Tidak hanya itu, AYEF juga mendorong keterlibatan pemuda dalam proses pembuatan rekomendasi kebijakan,” tambahnya.

Nah setelah itu, kata Benny, rekomendasi tadi dipresentasikan pada Senior Economic Official Meeting (SEOM) yang digelar setiap tahun.

“Dan diperuntukkan untuk mendukung Rencana Kerja ASEAN mengenai prioritas partisipasi utama dan keterlibatan pemuda,” tegas Benny.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS