https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Literasi Petani Sawit Masih Minim

Literasi Petani Sawit Masih Minim

Seorang petani sawit sedang memotong tandan sawit nya. foto: ist

Literasi. Dalam bahasa Latin disebut literatus; orang yang belajar. Lalu National Institute for Literacy menjelaskan, literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. 

Education Development Center (EDC) kemudian menjabarkan bahwa literasi itu adalah kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis. Begitulah wikipedia menuliskan. 

Nah, jelang siang tadi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu mengatakan bahwa literasi petani kelapa sawit di Bengkulu masih minim. 

Itulah makanya banyak petani kelapa sawit di sana belum memahami prosedur budidaya tanaman kelapa sawit yang benar. Akibatnya, jamak kelihatan kalau hasil kebun petani sawit sangat rendah. 

Biar yang semacam ini enggak menjadi budaya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi meminta agar petani meningkatkan literasi nya dengan rutin membaca buku.

"Kebanyakan mereka hanya belajar dari orang lain tanpa mengikuti prosedur budidaya yang direkomendasikan oleh para ahli. Padahal, teori dan pengalaman praktis itu musti terintegrasi" katanya. 

Meri sendiri tak hanya menyarankan. Pihaknya justru akan melibatkan para ahli untuk memberikan pelatihan langsung kepada petani. 

"Kami ingin para petani menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dari buku-buku yang kami sediakan ke dalam praktik pertanian sehari-hari," ujarnya.

Memang, untuk meningkatkan literasi petani ini kata Meri enggak mudah. Sebab banyak petani tidak mau belajar lantaran menganggap telah terbiasa belajar dari pengalaman turun-temurun.

"Ini paradigma yang ada. Untuk mengatasi yang semacam ini, kami akan menyediakan buku-buku dengan bahasa yang gampang dipahami, biar petani bisa menyerap informasi lebih baik," katanya.

Ahli Pertanian di Bengkulu, Prof Zainal Muktamar, nampaknya setuju dengan cara-cara yang akan dilakukan Meri itu.  

Menurut dia, petani sawit harus memahami prosedur budidaya tanaman sawit yang benar. Ini bukan hanya tentang hasil yang lebih baik, tapi juga keberlanjutan lingkungan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu sendiri malah telah berkomitmen untuk mendukung program peningkatan literasi bagi petani kelapa sawit itu. Tujuannya tentu agar kesejahteraan petani sawit tercapai. 

"Literasi adalah kunci pembangunan. Dengan meningkatkan literasi petani sawit, kita akan bisa mencapai pertanian yang berkelanjutan. Kesejahteraan petani pun meningkat," kata Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS