https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Aneh, kok Malah Turun Menjelang Lebaran?

Aneh, kok Malah Turun Menjelang Lebaran?

Petani sawit di Mukomuko. Foto: voi.id

"Tak masuk akal, masa harga CPO naik, produksi TBS kelapa sawit turun, harga malah turun."

MENJELANG libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kompak menurunkan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram mulai 5 April 2024.

Merespons penurunan harga ini, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menyebutkan, penurunan harga beli TBS kelapa sawit tersebut sangat mencurigakan. 

Sebab penurunan harga beli tersebut bertolak belakang dengan kondisi kelapa sawit di lapangan. Dimana saat ini harga CPO telah mencapai Rp 13.200 per kilogram dan produksi TBS kelapa sawit di tingkat petani menurun.

"Sangat aneh dan tidak masuk akal, masa harga CPO naik, produksi TBS kelapa sawit turun, harga malah turun," jelas John.

Selain itu, penurunan tersebut bertolak belakang dengan harga TBS kelapa sawit disejumlah daerah di Sumatera. Bahkan rata-rata harga TBS kelapa sawit di sejumlah Provinsi di Sumatera naik. Seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, hingga Riau mengalami kenaikan.

"Makin aneh lagi ketika harga TBS kelapa sawit disejumlah provinsi di Sumatera naik malah di Bengkulu turun, ini tidak benar," tuturnya.

Hal tersebut juga mendapatkan sorotan dari Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu Dr Ansori Tawakal SE MM. Menurutnya, penurunan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sangat tidak wajar.

"Penurunan harga ini sangat tidak wajar, pasti ada hubungan dengan Lebaran Idul Fitri ini, kemungkinan Pabrik Kelapa Sawit mau mendapatkan keuntungan maksimal sebelum libur lebaran, makanya mereka turunkan harga agar bisa menutupi beban-beban seperti biaya operasional, gaji karyawan dan THR," tandasnya.

Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, sejumlah PKS di Mukomuko kompak menurunkan harga pembelian TBS kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram. Penurunan tersebut tentu saja bertolak belakang dengan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kami tidak tahu apa alasan pabrik menurunkan harga beli TBS kelapa sawit, padahal harga CPO saat ini telah mencapai Rp 13 ribu lebih per kilogram," ujar Iwan, Jumat (5/4).

"Rata-rata penurunan harga beli TBS kelapa sawit mencapai Rp 20 per kilogram," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS