Ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk pembukaan perkebunan sawit baru.

ADA pertanyaan, yaitu masih terbukakah peluang bagi perusahaan atau korporasi untuk ekspansi alias menambah luas areal perkebunan kelapa sawitnya?

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), Ardi Praptono, memberi jawaban yang lugas terhadap pertanyaan itu.

Ardi mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan masih dimungkinkan untuk melakukan ekspansi atau pembukaan perkebunan sawit baru. 

Akan tetapi, tambah Ardi, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk pembukaan perkebunan sawit baru ini. Salah satunya adalah tidak membuka perkebunan di dalam kawasan hutan. 

"Sebenarnya dimungkinkan adanya korporasi yang melakukan penambahan luas areal yang berasal dari area penggunaan lain atau APL, bukan dari kawasan hutan," kata Ardi, Kamis kemarin.

Dia juga mengatakan bahwa aturan pembukaan perkebunan sawit baru ini tidak berkaitan dengan moratorium yang telah berakhir 2023 lalu. 

"Kebijakan moratorium sawit berdasarkan Inpres nomor 8 tahun 2018 itu adalah untuk penggunaan lahan yang berasal dari kawasan hutan, sehingga perluasan lahan yang berasal dari APL tidak menjadi obyek dari kebijakan moratorium ini," ujarnya.