"Peningkatan luasan ini menjadi bukti gagalnya hilirisasi agrobisnis."
PERBINCANGAN tentang peningkatan luas tutupan areal perkebunan sawit di Indonesia terus bergulir. Kali ini yang angkat bicara adalah Bendahara Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade), Hendri Cen.
Menurut Hendri, perbedaan yang mencolok antara data Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Kementerian Pertanian (Kementan) lantaran sulitnya mendata luas lahan sawit di Indonesia dengan satelit secara akurat. Sebab banyak faktor yang menjadi pengaruh terutama tutupan awan.
Kendati begitu, Hendri menilai sudah menjadi hal yang lumrah jika terjadi peningkatan luasan kebun kelapa sawit di Indonesia. Dimana pada tahun 2019 saja Kementan sempat mempublikasikan bahwa luasnya sudah mencapai 16 juta hektar.
"Sejak 2019 atau 2020 moratorium sudah dicabut, artinya sudah boleh izin buka baru. Dan dari petani juga sama peralihan secara besar- besaran. Misalnya karet menjadi sawit, itu tidak bisa dihindari karena sadar tidak sadar pabrik karet satu demi satu sudah tutup," ujarnya, Sabtu (6/4).
Lanjutnya, bukan hanya kebun kelapa sawit, namun juga ada perkebunan akasia juga mengalami lonjakan luasannya usai berakhirnya moratorium.
"Peningkatan luasan ini menjadi bukti gagalnya hilirisasi agrobisnis serta jaminan pembelian setelah produksi kebun kelapa sawit itu di panen," paparnya.
Menurut Hendri, pemerintah juga tidak dapat berbuat banyak kecuali memaksimalkan atau menyehatkan sistem agribisnis yang lain. Sehingga bukan hanya sektor kelapa sawit yang menjadi fokus di industri perkebunan. Sementara moratorium juga bukan lagi langkah yang tepat untuk diterapkan kembali.
"Moratorium hanya menyebabkan ekspor kecambah secara ugal- ugalan atau bangkrutnya laboratorium kebun induk sawit," tandasnya.
Sebelumnya, dalam rapat yang digelar di Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, pihak BIG menyatakan luas tutupan sawit nasional mencapai 17,3 juta hektar di tahun 2023.
Bila merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2022 luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,8 juta hektar. Artinya terjadi penambahan sebanyak 0,5 juta hektar selama setahun.
Sementara menurut Kementerian Pertanian (Kementan), luas kebun sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektar pada tahun 2021, dan menjadi 16,83 juta hektar pada tahun 2023.