Terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas.
MINYAK kelapa sawit yang termasuk kelompok lemak dan minyak hewani/nabati tercatat sebagai komoditas utama peringkat ke-2 ekspor dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk posisi Februari 2024.
Menurut Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Akhmad Tantowi, untuk komoditas utama peringkat teratas adalah batu bara pada kelompok bahan bakar mineral
Sementara, ditambahkan Akhmad, untuk peringkat ketiga ditempati bijih zirkonium pada kelompok bijih, kerak, dan abu logam.
Dia merincikan, ekspor bahan bakar mineral pada Februari mencapai USD 347,12 juta atau 83,31 persen dari total ekspor Kalteng pada Februari 2024.
"Kemudian minyak sawit pada kelompok lemak dan minyak nabati sebesar USD 41,05 juta atau mencapai 9,85 persen. Serta bijih, kerak dan abu logam sebesar USD 14,65 juta atau 3,52 persen," bebernya, dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (6/4).
Dibanding bulan sebelumnya, kata Akhmad, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas.
"Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar USD 33,39 juta atau 10,64 persen. Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD 4,83 juta atau turun 10,53 persen," tambahnya.
Lebih lanjut, Akhmad menerangkan, jika dilihat secara kumulatif, nilai kegiatan ekspor pada Januari-Februari 2024 turun sebanyak USD 192,02 juta atau 19,18 persen dibandingkan pada periode Januari-Februari 2023. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor sejumlah kelompok barang.
"Kelompok bahan bakar mineral mendominasi penurunan ini dengan penurunan senilai USD 167,26 juta atau 20,20 persen. Penurunan nilai ekspor juga terlihat pada kelompok lainnya seperti kelompok kayu dan bahan dari kayu dan kelompok karet dan bahan dari karet serta kelompok garam, belerang dan kapur," ujarnya.
"Sementara itu, kelompok lemak dan minyak nabati, kelompok bijih, kerak dan abu logam serta kelompok ampas, sisa industri makanan mengalami peningkatan pada periode tahun ini," tandasnya.
Pada bagian lain dijelaskan, secara keseluruhan nilai ekspor Kalteng pada Februari 2024 mencapai USD 416,68 juta. Nilai ini naik 6,16 persen dibandingkan ekspor Januari 2024 sebesar USD 392,50 juta.