Ada lima negara tujuan barang ekspor Kalsel terbesar di Februari 2024. 

SAMA dengan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ekspor minyak sawit tercatat sebagai komoditas utama peringkat ke-2 ekspor untuk posisi Februari 2024.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Martin Wibisono,  mengatakan, ekspor minyak sawit yang digolongkan pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati kontribusinya sebesar 5,10 persen, dengan nilai USD 46,34 juta. 

Menurut Martin, ekspor Kalsel pada Februari 2024 masih didominasi oleh batu bara yang digolongkan dalam kelompok bahan bakar mineral. 

"Ekspor bahan bakar mineral senilai USD 820,66 juta atau mencapai 90,30 persen dari total ekspor Kalsel pada pada Februari 2024," kata Martin dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (6/4). 

Kemudian, lanjut Martin, diikuti oleh kelompok kayu dan barang dari kayu senilai USD 14,36 juta (1,58 persen), karet dan barang dari karet senilai USD 10,15 juta (1,12 persen), serta besi dan baja senilai USD 8,95 juta (0,99 persen)," ujarnya. 

Martin mengatakan, ada lima negara tujuan barang ekspor Kalsel terbesar di bulan Februari 2024. 

Pertama adalah Tiongkok sebesar USD 343,41 juta (37,79 persen), India sebesar USD 214,70 juta (23,62 persen), Malaysia sebesar USD 90,30 juta (9,94 persen), Korea Selatan sebesar USD 79,49 juta (8,75 persen), dan Filipina sebesar USD 41,92 juta (4,61 persen).
 
Secara umum, sambung Martin, nilai ekspor Kalsel pada Februari 2024 mencapai USD 908,80 juta. Nilai ini turun 9,43 persen jika dibandingkan dengan ekspor Januari 2024 yang mencapai USD 1 miliar. 

Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Februari 2023, ekspor Februari 2024 mengalami penurunan cukup signifikan, yakni mencapai 18,13 persen. Yang mana pada Februari 2023, ekspor Kalsel mencapai USD 1,11 miliar.