https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Berpikir Dua Kalilah Sebelum Menyesal di Kemudian Hari

Berpikir Dua Kalilah Sebelum Menyesal di Kemudian Hari

Ilustrasi menanam sawit. Foto: susunbentangalam.co.id

"Perlu kesadaran bahwa memiliki kebun sawit tidak selalu menyenangkan."

SEJAUH mana menariknya gemerincing uang dari kebun sawit, terlebih ketika harga sedang tinggi di pasaran? So pasti menarik. Tapi ada yang menyarankan untuk berpikir dua kali sebelum mengolah lahan untuk dijadikan kebun sawit.

"Petani yang ingin memiliki kebun sawit berpikir dua kali sebelum menyesal dikemudian hari. Sebab memiliki di kebun sawit mungkin terlihat menarik, namun juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri."

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy.
 
"Perlu kesadaran bahwa memiliki kebun sawit tidak selalu menyenangkan, bahkan jika petani tidak terbiasa maka harus memahami risiko yang dimiliki, tidak hanya masalah kelelahan, tetapi juga terkait kebutuhan pupuk untuk tanaman sawit," pungkasnya.

Dikatakan, bagi orang yang baru merintis kebun sawit akan merasakan bagaimana lelahnya bekerja menjadi petani.

Sementara di bagian lain, dikatakan, banyak orang berpikir memiliki kebun sawit sangat menyenangkan.  Padahal memiliki kebun sawit tidak demikian, mereka harus memiliki tenaga ekstra agar bisa menghasilkan buah sawit yang berkualitas.

"Banyak yang berpikir punya kebun sawit enak. Padahal mereka harus kerja ekstra untuk menghasilkan buah sawit yang berkualitas," kata Bickman, Senin (8/4).

Menurutnya, pada tahap awal, petani yang baru memiliki kebun sawit tidak merasa terlalu kelelahan saat bekerja di kebun. Namun, begitu tanaman sawit memasuki tahap berbuah, cerita berubah. Mereka akan merasakan kelelahan yang signifikan saat memetik buah sawit dari satu pohon ke pohon lainnya.

"Pada tahap awal penanaman hingga merawat sampai berbuah mungkin tidak begitu lelah, tapi setelah kelapa sawit berbuah maka pekebun akan merasakan kelelahan karena harus memetik  buah sawit dari satu pohon ke pohon lainnya, apalagi luas kebun lebih dari 1 hektar," tambah Bickman.

Menurut Bickman, risiko tersebut akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Bahkan, petani sawit perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat memetik kelapa sawit menggunakan egrek. Hal ini menjadi tantangan besar dalam pekerjaan di kebun sawit.

"Jika tidak ingin merasakan kelelahan berlebihan, sebaiknya pertimbangkan untuk mempercayakan pengelolaan kebun sawit kepada orang yang kompeten. Bekerja di kebun sawit secara mandiri jauh lebih melelahkan dibandingkan menjadi petani di sawah," tuturnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS