"Banyak petani kadang mengabaikan jalan kebun."
PENGAMAT pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar SP MSi menilai peran pemerintah dan lembaga terkait krusial dalam memperbaiki infrastruktur jalan di sekitar kebun sawit.
"Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan akses jalan menuju kebun sawit," ungkap Zainal, Selasa (9/4).
Sebab, menurut Zainal, akses jalan menuju kebun sawit menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit. Sebab ketika akses jalan menuju kebun dalam kondisi bagus, petani akan semangat merawat tanaman sawit. Sebaliknya ketika akses jalan masih berupa tanah cenderung membuat petani malas ke kebun.
Dikatakan, kebanyakan petani sawit sering mengabaikan pentingnya jalan kebun. Sehingga berakibat pada produktivitas rendah.
"Banyak petani kadang mengabaikan jalan kebun, padahal itu penting untuk meningkatkan produktivitas," ungkap Zainal.
Ia menjelaskan, alasan jalan kebun bisa meningkatkan produktivitas tanaman sawit yakni karena bisa mendorong petani lebih semangat untuk melakukan pemupukan. Sehingga ketika akses jalan menuju kebun masih berupa tanah atau tanpa aspal, petani sawit cenderung enggan memupuk tanaman mereka karena kesulitan akses.
"Coba lihat, ketika jalan masih berupa tanah, membuat petani sawit malas memupuk tanaman sawit. Sebab, mereka saja mau ke kebun perlu usaha ekstra, apalagi untuk membawa pupuk," jelas Zainal.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan bagi otoritas pertanian dan petani sawit di Bengkulu. Keterbatasan akses jalan bukan hanya menghambat distribusi pupuk, tetapi juga mengurangi produktivitas dan kualitas tanaman sawit.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, banyak akses jalan kebun menuju kebun dalam kondisi sulit untuk dilalui ketika musim hujan.
Meski begitu, pemerintah provinsi tidak bisa mengakomodir seluruh jalan tersebut. Sebab pembangunan jalan kebun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
"Pembangunan jalan kebun itu anggaranya tidak sedikit, makanya kami terbatas membangun jalan kebun untuk masyarakat," kata Rizon.
Sejumlah langkah konkret telah diambil untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya mendorong sejumlah desa agar membangun jalan kebun menggunakan anggaran dana desa. Bahkan saat ini sudah banyak desa di Bengkulu membangun jalan kebun dari dana desa.
"Peningkatan infrastruktur jalan kebun sawit bisa menggunakan dana desa, banyak desa yang sudah melakukannya dan tentu saja itu akan membuka peluang baru bagi petani untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka," pungkasnya.