"Biasanya, kebun kelapa sawit yang ditinggalkan hanya satu malam saja sudah dijarah pencuri."
TERJADI fenomena menarik, yaitu trend kasus pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, di awal Lebaran Idul Fitri tahun ini menurun.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK, mensinyalir mungkin pencuri TBS kelapa sawit paham jadwal operasional PKS. Ketika PKS libur, mereka memilih untuk tidak melancarkan aksi pencurian.
"Pencuri TBS kelapa sawit selalu memperhatikan jadwal operasional PKS. Itu menunjukkan bahwa mereka memiliki strategi yang terorganisir dan fleksibel dalam melakukan aksinya," ujar Situngkir.
Namun, meskipun pencurian TBS kelapa sawit cenderung menurun saat PKS libur, hal ini tidak mengindikasikan bahwa petani bisa merasa aman sepenuhnya. Masih ada potensi risiko pencurian saat PKS kembali beroperasi. Maka dari itu, langkah-langkah keamanan tambahan tetap diperlukan.
"Meski begitu kami tetap ingatkan petani agar selalu waspada, karena potensi risiko pencurian pasca Libur Lebaran Idul Fitri kemungkinan besar terjadi," ujar Situngkir.
Disisi lain, Ia mengaku, pihaknya akan meningkatkan patroli keamanan untuk mencegah tindak kriminalitas seperti pencurian TBS kelapa sawit. Sehingga tidak ada TBS kelapa sawit milik petani yang dicuri di kebun.
"Kami akan memastikan keamanan di wilayah ini terjaga, baik saat PKS sedang beroperasi maupun saat libur," tandasnya.
Kondisi itu dibenarkan salah satu petani terkemuka di daerah ini, Ahmad, yang menegaskan biasanya dalam satu hari saja kebun kelapa sawit yang ditinggalkan bisa kehilangan TBS kelapa sawit karena aksi pencurian. Namun, pada awal libur lebaran Idul Fitri tahun ini, banyak pencuri TBS kelapa sawit ikut libur.
"Biasanya, kebun kelapa sawit yang ditinggalkan hanya satu malam saja sudah dijarah oleh pencuri. Namun, pagi ini saya cek, tidak ada yang dipanen oleh pencuri," kata Ahmad, Kamis (11/4).
Ahmad mengaku, para pencuri TBS kelapa sawit tampaknya enggan beraksi saat PKS libur. Sebab mereka sadar, akan sulit menjual TBS kelapa sawit hasil curian.
"Mereka menyadari bahwa hasil curian mereka tidak bisa dijual karena PKS sedang libur, sehingga banyak pedagang dan pengepul yang juga ikut libur," jelasnya.
Fenomena ini menjadi sorotan karena mencerminkan dinamika yang unik dalam hubungan antara aktivitas pencurian dan jadwal operasional PKS.