https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Ini Kuliner yang Biasa Disajikan Petani Sawit saat Lebaran di Asahan

Ini Kuliner yang Biasa Disajikan Petani Sawit saat Lebaran di Asahan

Selain lemang plus tangguli, Holat Toba juga disajikan Syarifudin Sirait, Sekum DPP Aspek-PIR Indonesia, kepada para tamu saat Hari Raya. (Foto: Dok.Pribadi)

"Lemang plus tangguli dan holat Toba  biasanya wajib kami sediakan saat memasuki Hari Raya."

BERLEBARAN ke rumah petani kelapa sawit di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), besar kemungkinan Anda akan dihidangkan dua jenis kuliner khas daerah itu.

"Kalau di Asahan ini, petani sawit biasanya menyajikan lemang pulut seperti yang di Tebing Tinggi," kata Syarifudin Sirait, Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspek-PIR) Indonesia Provinsi Sumut, Jumat (12/4).

"Bukan ketupat atau lontong, tapi lemang yang bahan utamanya adalah pulut hitam dan putih," ucap pria yang kini juga menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) DPP Aspek-PIR Indonesia ini.

Selain itu, ungkapnya, ditambah lagi dengan kelapa dan garam lalu diolah sedemikian rupa dan kemudian dimasukan ke dalam bambu untuk selanjutnya dibakar.

Setelah proses pembakaran selesai, lalu lemang siap disajikan kepada para petani sawit yang berkunjung ke rumah Syarifudin Sirait.

"Lemang yang disajikan sama seperti lemang di daerah lain. Tetapi yang membedakan lemang kami di Asahan ini dengan daerah lain adalah tangguli," ujarnya menambahkan.

"Tangguli ini adalah selai dengan cita rasa durian," kata Ketua Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan, Desa Gotting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, ini menambahkan.

Adapun bahan dasar tangguli adalah durian, tepung, gula merah, dan lainnya. Jadi, kata dia, lemang yang di  plus tangguli disajikan langsung ke tamu yang hadir.

Sering juga, kata Syarifudin, lemang yang disajikan ke tamu masih ada di dalam bambu dan dalam keadaan masih panas karena baru menjalani proses pembakaran.

Hal itu dilakukan guna menghormati dan meyakinkan tamu kalau lemang yang disajikan adalah yang terbaru dan terbaik.

"Di samping itu, kan ada sensasinya kalau kita bersama para tamu yang membuka sendiri lemangnya dari bambu," ucap Syarifudin Sirait.

Selain lemang dan tangguli, Syarifuddin Sirait menyebutkan bagi petani sawit dari etnis Batak Toba biasanya juga menyajikan kuliner holat Toba saat berlebaran.

Adapun bahannya terdiri dari ikan atau ayam yang dibakar, lalu ada kayu balakka, cabai rawit, santan, bawang merah, andaliman, dan sejumlah bahan mentah lainnya.

Perlu diketahui, kuliner holat ini juga terdapat pada masyarakat di Kabupaten Simalungun dan kawasan Tapanuli bagian selatan.

Ia menjelaskan kalau kayu Balakka ini adalah kayu langka dari hutan. Untuk pembuatan holat, kayu Balakka ini dipukul-pukul sampai halus lalu diperas hingga mengeluarkan cairan atau saripati.

Lalu, kata dia, saripati kayu Balakka tadi dicampur dengan sari santan kelapa dan dihidangkan dengan ikan atau ayam yang telah dibakar.

"Dua hal ini, lemang plus tangguli dan holat Toba ini biasanya wajib kami sediakan saat memasuki Hari Raya," tegas Syarifudin Sirait.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS