https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Di Tahap Awal, Bisa Mendongkrak Hasil sampai 2 Ton/Hektar

Di Tahap Awal, Bisa Mendongkrak Hasil sampai 2 Ton/Hektar

Ilustrasi replanting kelapa sawit. Foto: Dok. Elaeis

"Dengan petani ikut program replanting, mereka akan mendapatkan hasil yang lebih baik."

KALAU dampaknya tergolong lumayan dan memadai --terutama dari sisi analisa ekonomi-- kenapa harus ditunda-tunda replanting atau peremajaan perkebunan kelapa sawit?

Simaklah pernyataan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi, yang mengatakan petani yang telah mengikuti program replanting mampu memproduksi hingga 2 ton TBS kelapa sawit per hektar pada tahap awal tanaman berbuah. 

Bahkan setelah usia tanaman diatas 5 tahun, maka akan memperoleh hasil yang jauh lebih memuaskan dari perkiraan sebelumnya. "Banyak petani sawit yang telah mengikuti program ini dan terbukti menghasilkan dan sukses," ujarnya.

Menurut Rizon, sebelum program replanting, rata-rata petani kelapa sawit di Bengkulu hanya mampu menghasilkan sekitar 750 kg Tandan Buah Segar (TBS) dalam satu siklus panen per dua hektar. Namun, hasil ini meningkat secara dramatis setelah replanting. 

"Menurut data yang dikumpulkan, petani yang berpartisipasi dalam program ini berhasil menghasilkan rata-rata 2 ton TBS pada satu siklus panen per satu hektar. Ini adalah peningkatan yang sangat signifikan dan menunjukkan efektivitas program replanting," ujarnya.

Selain hasil yang lebih baik, program replanting juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Dengan mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua dengan bibit yang lebih muda, program ini membantu dalam konservasi lahan dan menjaga keberlanjutan lingkungan. 
"Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga ekosistem Provinsi Bengkulu," kata Rizon.

Meskipun program replanting kelapa sawit membawa berbagai manfaat, tantangan tetap ada. Diperlukan dukungan finansial dan teknis yang kuat dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan keberlanjutan program ini.

"Walaupun begitu, petani sawit tidak perlu khawatir, sebab mulai Mei 2024 nanti dana Replanting yang diberikan pemerintah mencapai Rp 60 juta per hektar atau meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 30 juta," tuturnya.

Makanya, Rizon mengharapkan petani di Bengkulu harus berpartisipasi dalam program replanting. Sebab melalui program ini produktivitas tanaman kelapa sawit dapat meningkat secara signifikan.

"Dengan petani ikut program replanting mereka akan mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Rizon, Jumat (12/4).

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS