Petani sawit sering kali terlantar dengan minimnya bantuan dari pemerintah daerah dan pusat.

KETUA Serikat Tani Bengkulu, Hari Patono mengatakan para petani sawit di Provinsi Bengkulu merasa diabaikan oleh pemerintah, sementara peran mereka sangat penting dalam menarik investasi.

Dikatakan, petani sawit di Bengkulu menjadi pilar utama dalam mendatangkan investasi sektor kelapa sawit ke daerah. Meski begitu, dukungan dari pemerintah baik daerah maupun pusat terhadap petani sawit masih sangat minim.

"Petani sawit bisa menarik investor untuk berinvestasi di daerah tapi dukungan dari pemerintah kepada mereka sampai saat ini masih sedikit," kata Hari, Sabtu (13/4).

Menurut Hari, penting bagi pemerintah daerah dan pusat untuk memberikan subsidi pupuk dan bibit sawit unggul kepada petani. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga akan membuat daerah lebih menarik bagi investor. 

"Dengan kondisi tanaman yang sehat dan produktif, investasi di sektor perkebunan sawit akan semakin menjanjikan," ujar Hari.

Meskipun demikian, realitas di lapangan jauh dari harapan. Petani sawit sering kali terlantar dengan minimnya bantuan dari pemerintah daerah dan pusat.

Terkait hal ini, pemerintah daerah di Bengkulu dan pusat diminta untuk lebih memperhatikan nasib petani sawit. Sehingga pertumbuhan investasi yang berkelanjutan bisa terus terjadi.

"Jika kita ingin melihat pertumbuhan investasi yang berkelanjutan, kita harus memastikan bahwa petani-petani yang menjadi tulang punggung sektor ini mendapatkan perlakuan yang adil dan layak," ujarnya.

Asisten II Pemprov Bengkulu, RA Denni mengatakan, telah memberikan dukungan kepada petani sawit di daerah diantaranya program bantuan bibit sawit gratis dan subsidi. Selain itu, dari pemerintah pusat pihaknya juga telah menyalurkan replanting sawit.

"Memang untuk bantuan pupuk subsidi tidak dapat, tapi untuk bibit sawit unggul sudah dilakukan, kemudian untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit program replanting juga telah dilaksanakan," pungkasnya.