https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Berharap Melampaui Angka Rp2.600/Kg

Berharap Melampaui Angka Rp2.600/Kg

Ilustrasi kebun sawit di Mukomuko, Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

"Kami percaya dengan semakin stabilnya pasar dan permintaan yang tinggi."

DIBANDINGKAN dengan sejumlah daerah penghasil sawit lainnya di Indonesia, sejauh ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu relatif lebih rendah.

Tapi, pasca libur Lebaran Idul Fitri tahun ini para petani sawit di daerah itu berharap kenaikan harga. Dalam suasana penuh optimisme, para petani berharap agar harga TBS kelapa sawit dapat melampaui angka Rp 2.600/kg.

Seorang petani sawit di daerah tersebut, Agus Salim menyampaikan harapannya. Dia menyebutkan bahwa dengan dimulainya operasi kembali Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko pada tanggal 15 April 2024 mendatang, dirinya berharap harga TBS kelapa sawit di daerah tersebut akan meningkat signifikan.

"Kami sangat berharap harga TBS kelapa sawit bisa diatas Rp 2.600 per kilogram setelah pabrik mulai beroperasi kembali. Ini akan menjadi kabar baik bagi kami para petani," ujar Agus, Sabtu (13/4).

Tak hanya Agus Salim, harapan akan peningkatan harga TBS kelapa sawit juga dirasakan oleh banyak petani sawit lainnya di Kabupaten Mukomuko. Mereka percaya bahwa dengan semakin stabilnya pasar dan permintaan yang tinggi, harga TBS kelapa sawit akan naik secara signifikan.

"Kami percaya dengan semakin stabilnya pasar dan permintaan yang tinggi, harga TBS kelapa sawit akan naik secara signifikan," tutur Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora.

Menyikapi harapan tersebut, Kabid Perkebunan Distan Mukomuko, Iwan Cahaya SP menyatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mendukung petani sawit agar dapat meraih harga yang layak untuk hasil panen mereka.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan petani sawit mendapatkan harga yang adil dan menguntungkan," ungkap Iwan.

Namun demikian, sebagian petani juga mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan fluktuasi harga TBS kelapa sawit di masa mendatang. Mereka menyatakan bahwa situasi pasar yang tidak stabil dapat memberikan dampak negatif bagi pendapatan mereka.

"Sementara kami berharap harga akan naik, kami juga harus siap menghadapi kemungkinan fluktuasi harga yang tak terduga," kata seorang petani sawit lainnya, Andi Saputra.

Di tengah harapan dan kekhawatiran tersebut, para petani sawit di Kabupaten Mukomuko tetap bersemangat untuk mengoptimalkan hasil panen mereka. Mereka berharap agar dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, mereka dapat meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.

"Kami akan terus mengoptimalkan hasil panen sehingga bisa meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang," tutupnya

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS