https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Malaysia Maju Selangkah Lagi dalam Soal Lingkungan Berkelanjutan, Ini Buktinya

Malaysia Maju Selangkah Lagi dalam Soal Lingkungan Berkelanjutan, Ini Buktinya

Ilustrasi orangutan ditemukan di kebun sawit. Foto: foto.tempo.co

Para peneliti menemukan sisa buah sawit yang tidak tercerna dalam sampel liur orangutan.

MALAYSIA selangkah lebih maju dalam lingkungan yang berkelanjutan. Jiran Indonesia ini berhasil membuat kajian kalau orangutan mampu menyesuaikan diri dengan perkebunan kelapa sawit dan lingkungan di sekitarnya. 

Dilansir utusan.com.my yang dikutip elaeis.co, Sabtu (13/4), disebutkan bahwa yang berhasil menciptakan langkah maju tersebut adalah sebuah organisasi bernama HUTAN.

Organisasi ini diketahui merupakan sebuah organisasi non-pemerintah atau Non Goverment Organization (Ornop/NGO) di Malaysia yang fokus pada kelestarian lingkungan

Organisasi HUTAN ini berhasil membuat kajian kalau orangutan mampu menyesuaikan diri dengan perkebunan kelapa sawit dan lingkungan di sekitarnya. 

Di sisi lain pihak Yayasan Pemeliharaan Hijau Minyak Sawit Malaysia (MPOGCF) merilis hasil pantauan mereka beberapa waktu yang lalu.

MPOGCF mengaku telah melakukan peninjauan dari udara dan darat ke sejumlah perkebunan sawit di Malaysia dan mendapati fakta yang mencengangkan.

Mereka menemukan sejumlah sarang-sarang orangutan di seluruh ladang kelapa sawit di muara Sungai Kinabatangan, Sabah, serta di kawasan pohon nipah. 

“Orangutan menggunakan kelapa sawit sebagai sumber makanan dengan memakan pucuk muda dan buah masak dari tandan yang gugur atau masih di atas pohon sawit," demikian rilis pihak MPOGCF.

Mereka menyebutkan, berdasarkan hasil kajian para peneliti menemukan sisa buah sawit yang tidak tercerna dalam sampel liur orangutan.

MPOGCF juga melihat ada kerusakan daun kelapa sawit yang dilakukan oleh orang utan terhadap pohon-pohon yang matang. 

“Dalam pada itu, kajian tersebut mendapati taburan populasi orang utan di kawasan ladang kelapa sawit bergantung pada keberadaan hutan alam dan pepohonan lainnya kepada kewujudan hutan semula jadi dan pokok-pokok lain,” kata pihak MPOGCF. 

Lembaga itu mengatakan bahwa kajian mereka merupakan kesinambungan penelitian pihak NGO HUTAN dalam Program Pemeliharaan Orang Utan Kinabatangan dari 2008 hingga 2012.

“Kajian penyelidikan ini mendapati pentingnya orang utan berupaya menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berkelanjutan di ladang-ladang kelapa sawit,” katanya.

MPOGCF dengan bangga mengumumkan bahwa penelitian itu telah diterbitkan dalam sebuah jurnal serta diterbitkan secara dalam sebuah situs oleh Cambridge University Press.

"Judul kajian itu adalah "Of Pongo, Palms and Perceptions: A Multidisciplinary Assessment of Bornean Orangutans Pongo Pygmaeus in an Oil Palm Context" dan diterbitkan pada 30 Mei 2014," demikian penegasan pihak MPOGCF.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS