https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Pilih Minjam di Touke Sawit, Petani: Tak Perlu Disurvei

Pilih Minjam di Touke Sawit, Petani: Tak Perlu Disurvei

Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro. Foto: Istimewa

"Karena pinjaman melalui touke sawit lebih gampang."

KENDATI lembaga keuangan formal terus bermunculan, tapi animo para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan pinjaman dana dari touke sawit tidak surut.

Salah seorang petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Idiarman, mengungkapkan jika belum lama ini dirinya baru saja meminjam Rp 10 juta dari touke sawit langganannya. Sebab pinjaman melalui touke tersebut tanpa survei.

"Langsung dapat pinjaman, tanpa perlu disurvei atau pakai jaminan berbeda dengan pinjam di bank," ujar Idiarman.

Ia menjelaskan bahwa salah satu keuntungan meminjam dari touke sawit adalah fleksibilitas dalam pembayaran. Dimana pembayaran pinjaman bisa dilakukan dengan cara dipotong secara bertahap dari hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) atau melunasinya langsung pada tenggat waktu yang telah disepakati.

"Berapa pun besar pinjamannya, cara bayarnya mudah, tidak seperti di bank, di sini tidak perlu ribet dengan jaminan atau persyaratan yang rumit," ungkapnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro mengakui banyak petani sawit yang lebih memilih meminjam uang dari touke sawit ketimbang dari lembaga keuangan formal seperti bank. Alasannya sederhana, kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan pinjaman.

"Karena pinjaman melalui touke sawit lebih gampang, jadi kebanyakan menghindari meminjam di bank," ujar Tito, Minggu (14/4).

Tito mengaku, cukup menyayangkan praktik tersebut. Menurutnya hal tersebut berpotensi merugikan petani sawit, terutama terkait dengan bunga pinjaman yang tidak terukur.

"Meskipun sistem pinjaman ini memberikan kemudahan bagi petani, namun penting bagi mereka untuk tetap waspada terhadap potensi risiko bunga pinjaman tinggi yang mungkin timbul," tambah Tito.

Oleh sebab itu, Tito mengaku, OJK Bengkulu terus melakukan sosialisasi kepada petani sawit agar melakukan pinjaman ke lembaga keuangan formal seperti bank.

"Kami akan terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada petani sawit tentang pentingnya menggunakan lembaga keuangan formal untuk mendapatkan pinjaman," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS