"Untuk harga TBS hari ini masih di angka Rp 2.670/kg."
DI tengah keluhan sejumlah pihak soal harga tandan buah segar (TBS) sawit di Provinsi Bengkulu yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia, sejumlah petani di daerah itu mengakui sudah diuntungkan oleh harga yang berlaku sekarang.
Masyarakat petani sawit di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara misalnya, mengaku merasa lega dengan konsistensi harga TBS yang masih tinggi. Menurut mereka harga yang tetap diatas Rp 2 ribu per kilogram masih memberikan keuntungan.
"Kami merasa senang dengan harga yang tetap stabil setelah lebaran. Ini memberi kami kepastian dalam menjalankan usaha kami," ujar Ahmad, seorang petani kelapa sawit di daerah tersebut.
Meski demikian, beberapa petani mengungkapkan keprihatinan mereka terkait ketersediaan pupuk dan akses transportasi yang memadai.
"Kami berharap pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan kami dalam meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit," kata Siti, seorang petani lainnya.
Pantauan pasca Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah, harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara masih tetap tinggi. Bahkan harga rata-rata di daerah ini masih bertahan di atas Rp 2.500 per kilogram.
Humas PT Alno, Irwan dan Humas PT MPM, Zaenal mengatakan, rata-rata harga TBS kelapa sawit di lingkungan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) umumnya tetap tinggi pasca Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Bahkan berdasarkan keterangan mereka menunjukkan bahwa harga TBS sawit di masing-masing lingkungan PKS masih bertahan di atas Rp 2.500 per kilogram.
"PKS kita baik di PT Alno maupun PT MPM sudah beroperasi sejak hari Minggu 14 April 2024 kemarin. Dan untuk harga TBS hari ini masih diangka Rp 2.670 per kilogram," ungkap Irwan, Selasa (16/4).
Disisi lain, Manager PT BAS, Victor menjelaskan, tidak hanya di PT Alno dan MPM, harga TBS kelapa sawit di PT BAS juga tercatat masih di atas Rp 2 ribu per kilogram.
"Pabrik sudah sejak Senin lalu. Dan sampai saat ini belum ada konfirmasi perubahan tentang harga TBS yang masih di atas Rp 2.000 per kilogram," tambah Victor.
Di bagian lain, pemerintah setempat berjanji untuk terus memperhatikan kebutuhan petani dalam hal infrastruktur dan dukungan teknis.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan para petani dan pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan kesejahteraan dalam sektor kelapa sawit," pungkas Bupati Bengkulu Utara, Mi'an.