"Kalau mau harga naik, kualitas TBS kelapa sawit yang dipanen harus bagus."
APA kabar soal harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit oleh pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, pascalibur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah?
Ternyata, PKS-PKS di daerah itu usai libur hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah berani membeli TBS sawit milik petani dengan harga tinggi. Bahkan rata-rata PKS membeli mulai dari harga Rp 2.550 hingga Rp 2.650 per kilogram.
Salah satu toke sawit di Kecamatan Air Periukan, Pugantara menyatakan, mulai hari Senin, 15 April 2024 lalu sejumlah PKS di Kabupaten Seluma sudah berani membeli TBS kelapa sawit dengan harga tinggi.
Bahkan menurut pengamatan beliau, harga jual TBS sawit di beberapa pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit tidak mengalami penurunan.
"Kami lihat pasca lebaran Idul Fitri belum ada penurunan harga TBS kelapa sawit, rata-rata masih diatas Rp 2.550 per kilogram," kata Pugantara, Selasa (16/4).
Ia menjelaskan, harga TBS kelapa sawit di PT Agri Andalas di Kecamatan Air Periukan saat ini masih diangka Rp 2.600 per kilogram. Sementara itu, PT Agri Indo Persada (AIP) di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi mencapai Rp 2.650 per kilogram dan PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) di Desa Air Teras Kecamatan Talo mencapai Rp 2.550 per kilogram. "Harga TBS kelapa sawit tetap stabil dan belum ada penurunan," jelas Pugantara.
Ia berharap dengan stabilnya penerimaan pembelian harga TBS, ke depan harganya dapat terus naik. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat petani sawit.
"Harapannya, agar perekonomian masyarakat dapat terus meningkat, semoga harga TBS ini kembali naik dan naik lagi," tambahnya.
Ia mengaku, petani sawit diharapkan bisa menjual TBS kelapa sawit dengan kualitas terbaik. Sehingga harga TBS kedepan bisa semakin meningkat.
"Kalau mau harga naik kualitas TBS kelapa sawit yang dipanen harus bagus, jangan mentah," pungkasnya.